28.3 C
Jakarta

Curah Hujan Diprediksi di Atas Rata-Rata, Warga Yogyakarta Diimbau Waspada

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Seluruh wilayah DI Yogyakarta telah memasuki musim penghujan. Data pada 27 Deseember 2021 menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah DI Yogyakarta dasarian II Desember 2021 rata-rata berkategori menengah hingga tinggi.

Sedangkan berdasarkan pantauan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) hingga awal Desember 2021 menunjukkan kategori La Nina Sedang (-1.03). Fenomena La Nina diprakirakan berlangsung hingga Juni 2022.

Pengaruh La Nina di wilayah D. I. Yogyakarta berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan di atas normalnya atau rata-ratanya. Pada bulan November La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60% dibandingkan kondisi normalnya atau rata-ratanya, dimana curah hujan umumnya mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi).

Menurut Koordinator BMKG DIY  Ikhsan, S.T., M pada periode musim hujan Desember-Januari-Februari La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan dalam kisaran 20-60% dibandingkan normalnya atau rata-ratanya, dimana curah hujan selama musim penghujan (Desember-Januari-Februari) umumnya mencapai 300 – 500 mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi).

Karenanya perlu diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi  (banjir, banjir bandang, banjir lahar dingin dan potensi longsor) di puncak musim hujan, dimana puncak musim hujan wilayah D. I. Yogyakarta diprakirakan terjadi pada bulan Januari – Februari 2022 dan diprakirakan hujan bulan Januari hingga Maret 2021 pada umumnya dalam kategori menengah hingga tinggi berkisar 300 hingga 500 mm per bulan.

Berdasarkan hasil monitoring petir oleh Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, terjadi potensi peningkatan jumlah aktivitas petir seiring dengan masuknya musim penghujan di wilayah DIY. Berdasarkan data dari tanggal 1 – 21 Desember 2021 telah terjadi 10.541 kali dengan jumlah sambaran tertinggi pada tanggal 19 Desember 2021 sebanyak 4.793 kali sambaran dalam 1 hari. Wilayah DIY dengan sambaran terbanyak berada di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul.

Banjir lenda pemukiman warga ist)

Oleh sebab itu BMKG mengimbau agar para pemangku kepentingan diharapkan segera mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah D.I. Yogyakarta akibat dampak La Nina, antara lain dengan lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Masyarakat diimbau untuk membersihkan saluran-saluran air, memangkas ranting pohon yang membahayakan dan memastikan lingkungan sekitar aman dari ancaman bencana hidrometeorologi serta senantiasa memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!