YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengingatkan, warga Muhammadiyah harus memiliki moral dan etika dalam bermedia sosial.
Hal ini disampaikan Prof Dadang dalam Temu Netizen Muhammadiyah (Netizmu) dan Kopdar Jaringan Radio Muhammadiyah (Jarimu) pada tanggal 19 hingga 20 Agustus 2017. Pertemuan yang dilakukan di Gedung AR Fachruddin B Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Muhammadiyah ini sudah berdiri sejak lebih dari satu abad yang lalu, dan tampaknya kita tidak bisa menghindar dari implikasi dan impact dari munculnya media sosial. Untuk itu Muhammadiyah juga perlu beradaptasi dengan perkembangan jaman,” ujar Prof Dadang Kahmad, seperti dilansir Muhammadiyah.or.id.
Hingga Januari 2017, tercatat sebanyak 106 juta orang pengguna medsos di Indonesia. Dari data tersebut hampir separuh rakyat Indonesia kini telah memanfaatkan medsos sebagai sarana komunikasi.
Kegiatan ini bertujuan menyatupadukan gerakan dakwah Muhammadiyah di dunia maya. Hal itu mendasari dari maraknya beredar berita-berita hoax yang belakangan ini terjadi, baik yang berkaitan dengan persyarikatan Muhammadiyah, maupun dalam skala nasional.
“Hal Ini berkaca pada banyaknya berita-berita yang mengarahkan pada informasi palsu (hoax). Dimana berita tersebut kadang dapat membuat dan mengarahkan pengguna medsos pada opini yang mengadu domba. Untuk menghindari hal tersebut, Muhammadiyah perlu memberikan aturan dalam berdakwah melalui medsos,” tegas Prof Dadang.
Dalam agenda ini, juga dilaksanakan pembentukan cyber army untuk netizen Muhammadiyah. “Pembentukan cyber army ini adalah untuk mendukung Muhammadiyah melakukan tabayyun, dan bukan untuk balik menyerang dengan berita negatif maupun kasar. Jadi yang kita lakukan adalah membuat sebuah counter opinion agar netizen bisa memilah sendiri kebenaran yang ada,” jelas Prof Dadang.
Selain itu, Prof Dadang mengatakan warga Muhammadiyah harus memiliki moral dan etika dalam bermedia sosial. “Telah menjadi prinsip bersama dalam berkomunikasi, khususnya bermedia sosial etika dan moral harus menjadi ciri utama warga Muhammadiyah dalam berujar,” ujarnya.