32.7 C
Jakarta

Dahlan Muda Mengabdi #3 Mendapat Pengalaman Luar Biasa

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menerjunkan 10 mahasiswa-mahasiswi untuk mengikuti program Dahlan Muda Mengabdi #3. Mereka diterjunkan untuk mengajar di Dusun Kubangkondang, Desa Kondangjaya, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten selama dua pekan, Sabtu-Sabtu (20/2-6/3/2021).

“Senangnya luar biasa. Kita di sini mendapatkan ilmu baru, budaya baru. Kita juga belajar Bahasa Sunda, kita bisa memahami anak kecil dan pemuda di sini. Kami bingung mau berkata-kata apalagi untuk mengungkapkan rasa senang. Experience yang kita peroleh sangat luar biasa dan akan membekas di masa mendatang,” kata Ketua Tim Dahlan Muda Mengabdi #3, Mahmud Syahril Kaliky kepada menara62.com, Sabtu (6/3/2021).

Tim Dahlan Muda Mengabdi #3 ada 10 mahasiswa dari berbagai program studi (Prodi) yang ada di UAD. Mereka adalah Mahmud Syahril Kaliky (Program Studi/Prodi Akuntansi), Alivia Eka Arianti dan Panji Nur Fitri Yanto (Bimbingan Konseling), Izza Qorina (Kedokteran), Dedek Ajeng Okta Triyana dan Etri Widyastuti (Pendidikan Bahasa Inggris), Azmiya Aisyah (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Adinda Dewi Lestari (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini), Nandang Suhendang (Perbankan Syariah), dan Fauzaan Arijal Arsyad (Pendidikan Matematika).

Dahlan Muda Mengabdi #3 berada di bawah bimbingan Nur Fatimah, MHum, dosen S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Ketua Tim Dosen pendamping Caraka Putra Bakti, MPd. Pelepasan Dahlan Muda Mengabdi #3 dilakukan Wakil Rektor V, Dr Gatot Sugiharto, SH, MH. Sabtu (6/3/2021), mereka dijemput kembali ke kampus UAD oleh Tim Dosen, termasuk Danang Sukantar MPd, Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa.

Dijelaskan Mahmud Syahril Kaliky, Dahlan Muda Mengabdi #3 mengajar di Taman Kanak-kanak (TK) ‘Aisyiyah I, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Kubangkondang. Selain itu, juga mengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Langgar Kampung Masjid dan Mushola Kampung Lapangan, Desa Kondangjaya.

Pelajaran bagi siswa TK, kata Mahmud, langkah-langkah mencuci tangan dengan baik dan benar. Menyebutkan warna dan angka dalam Bahasa Inggris dan Arab. Mengenalkan beberapa anggota tubuh dalam Bahasa Inggris. Serta melatih motorik anak dalam gerak dan lagu.

Pelajaran di MI, tambah Mahmud, mengajarkan wawasan kewarganegaraan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mencuci tangan, menulis pohon harapan dan mengenal daerah-daerah di Indonesia. Sedang di MTs mengajarkan pertolongan awal henti jantung, introduction and spelling dalam Bahasa Inggris.

Di MA, kata Mahmud, memberikan motivasi kepada siswa-siswa untuk fokus kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Termasuk kita mempromosikan Kampus UAD Yogyakarta,” katanya.

Sedang di TPA mengajarkan Asma Ulhusna, mufrodaat (kosa kata dalam Bahasa Arab), membuat prakarya celengan/tabungan dari botol bekas. Langkah-langkah mencuci tangan dengan baik dan benar.

“Di luar jam sekolah dan TPA, Dahlan Muda Mengabdi #3 berinteraksi dengan anak-anak dengan meningkatkan literasi mereka. Mereka kita minta membaca sebuah buku kemudian mendiskusikannya. Juga ada sesi bermain,” jelas Mahmud.

Menurut Mahmud, selama dua pekan mengabdi hampir tidak ada duka. Mereka melewati pengabdian ini secara bersama sehingga apa pun kendala yang ditemui dipecahkan bersama dan berhasil mengatasi segala permasalahan.

Di akhir pengabdiannya, Dahlan Muda Mengabdi #3 menggelar lomba Learning in The Field berupa estafet tepung, estafet karet, bermain koran, dan estafet sarung. Sedang Festival Anak Sholeh berupa lomba adzan, mengaji, mewarnai dan menggambar.

Sementara kesulitan yang dihadapi signal handphone, terutama ketika mati listrik dan hujan. Saat hujan, air PAM keruh. “Cuaca berubah-ubah, karena berada di pesisir di ujung Pulau Jawa. Cuaca bisa berubah setiap saat, kadang panas, kemudian hujan badai. Juga akses untuk desa tempat Dahlan Muda Mengabdi #3 jalannya banyak berlubang dan tergenang air saat hujan. Licin. Saat mau ke sini sempat ada jembatan yang ambles sehingga menghambat perjalanan,” kata Mahmud.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!