BOYOLALI,MENARA62.COM – Salah satu jalan membangun sebuah bangsa adalah melalui jalur pendidikan. Layaknya Hiroshima dan Nagasaki yang hancur karena bom atom. Pemerintah Jepang secara spontan menanyakan berapa jumlah guru yang tersisa akibat peristiwa tersebut. Menurut mereka guru akan mampu membangun kembali peradaban yang telah hancur. Hingga Jepang mampu bangkit dengan cepat, seperti sekarang ini.
Hal tersebut disampaikan secara gamblang oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum. Dahlan Rais hadir pada acara peletakan batu pertama Pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Program Khusus Sawit, sekaligus memberikan pencerahan dan motivasi bagi pegiat pendidikan dan masyarakat di Sawit Boyolali untuk mendirikan sekolah.
Ditegaskan juga bahwa Pendidikan tidak boleh lepas dari nilai-nilai ketauhidan di mana hal ini selaras dengan dakwah Muhammadiyah yang memiliki salah satu bidang dakwah yaitu pendidikan. Muhammadiyah mampu berkembang dengan pesat karena konsisten berdakwah dalam dunia pendidikan.
Harapan ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sawit, H. Wardoyo, S.Ag., SMP yang rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 2.000 m2 berlokasi di desa Kateguhan, Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, diharapkan mampu menjawab tantangan Pendidikan di Sawit. “Keberadaaan SMP ini menjadi penting karena merupakan SMP yang memiliki kurikulum yang berdasarkan agama Islam dalam pembiasaan siswanya kelak”, tuturnya Kamis (30/1/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh Pendidikan nasional, Dr. Moh. Ali, S.Ag., M.Pd yang sekaligus sebagai konsultan dari pendirian SMP Muhammadiyah PK Sawit. Dukungan penuh juga disampaikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, Drs. H. Ali Muchson, M.Ag., M.H., M.M beserta jajarannya, pemerintah desa setempat dan warga sekitar yang memiliki harapan besar pada SMP Muhammadiyah PK Sawit nantinya.
Kepala Desa Kateguhan, Mulyo Handoyo dalam pidatonya berpesan agar SMP ini mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi maupun siswa yatim piatu. Sekolah ini diharapkan mampu menjadi sekolahnya masyarakat.
Peletakan batu pertama dilakukan secara langsung oleh Dahlan Rais yang secara simbolis menjadi titik tolak perjuangan warga Muhammadiyah di Sawit dalam memberikan pelayanan Pendidikan kepada Masyarakat.
Acara yang dilaksanakan pada Rabu (29/1/2025) ditutup dengan penggalangan dana oleh panitia. Dalam penggalangan dana tersebut masyarakat sangat antusias memberikan dukungan secara langsung, hingga infaq pembangunan pertama terkumpul dalam jumlah Rp.23.000.000,-. Hal ini merupakan sebuah dukungan yang besar bagi panitia pembangunan sekolah dan menjadi semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Ketua panitia pembangunan, Joko Purwanto, berharap acara peletakan batu pertama ini benar-benar mampu menjadi sarana publikasi kepada masyarakat mengenai keberadaaan SMP Muhammadiyah Program Khusus Sawit.
“Terwujudnya sekolah ini akan menjadi solusi bagi masyarakat mengenai pentingnya pendidikan yang baik dan berkarakter bagi putra putri di Sawit dan sekitarnya, sehingga dari Sawit Indonesia benar-benar memiliki generasi emas yang patut diandalkan pada masa mendatang. (*)