BINJAI, MENARA62.COM –Informasi mudiknya Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., ME., Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamnadiyah ke rumah orang tuanya di kebun lada Binjai diberdayakan secara maksimal oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Binjai, Sumatera Utara.
Untuk Iduladha, 10 Dzulhijjah 1438 H, seyogianya yang bertindak selaku khatib/imam di lapangan Gedung Dakwah Muhammadiyah Binjai adalah ketua PDM Binjai, Drs. H. Yundiser M.Pd. Momentum kepulangan tokoh pemeran KH Fahrudin dalam film Nyai Ahmad Dahlan yang mengusulkan pemakaian nama Aisyiyah untuk organisasi perempuan pendamping Muhammadiyah itu dimaanfaatkan betul. PD Muhammadiyah Kota Binjai kerja bareng dengan PW PM Sumatera Utara cq PD PM Binjai melahirkan acara “seharian bersama Dahnil Anzar Simanjuntak” dengan agenda khatib shalat idul adha di lapangan komplek Gedung Dakwah Muhammadiyah Binjai, khatib jumat di Ranting Muhammadiyah Kartini, Binjai dan Nobar di Cinema 21 Binjai Super Mall.
Bertindak sebagai imam salat Iduladha ketua PC PM Binjai Utara, Zawil Huda Musta’id, S.E. Dalam khutbahnya di depan ratusan jemaah shalat Idul Adha yang memadati lapangan komplek Gedung Dakwah Muhammadiyah Binjai, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan paling tidak ada empat makna yang dapat diambil dari peristiwa Ibrahim AS. Empat makna tersebut adalah: Pertama, ketauhidan. Bagaimana ketika Ibrahim AS menerima berbagai cobaan segala dilaksanakan untuk mencari redha Allah. Pasrah kepada Allah. Ketika belum mendapatkan anak, kemudian mendapat anak dan disuruh untuk dikorbankan. Tauhid sebagai fondasi utama yang hanya dimiliki umat Islam. Hal ini tidak dimiliki agama/kepercayaan lain.
Kedua, membina keluarga yang beriman, berakhlak yang baik. Agama adalah akhlak yang baik. Tauhid, akhlak, syariah harus sekaligus, satu paket. Seperti orang yang mengerjakan shalat dengan hanya bersarung, di bawah lutut di atas pusar. Sah. Tapi karena tidak berakhlak, bisa heboh. Islam adalah akhlak yang baik. Ibarat haji dengan wukufnya.
Ketiga, ukhuwah Islami, Ukhuwah bashariyah. Masa-masa Rasulullah dan awal-awal sesudahnya ibadah haji adalah juga ibadah sosial, ibadah politik. Setelah Rasulullah kembali dari melaksanakan ibadah hajinya, ia menjadi pemimpin di Madinah. Berhasil melakukan penguatan penguatan di berbagai lini kehidupan.
Keempat, kedermawanan. Makna yang terakhir dari peristiwa Ibrahim ASÂ dan Ismail ASÂ adalah kedermawanan. Dimana ketika Allah SWTÂ sudah menghendaki, maka apapun diserahkan. Karena hakikatnya adalah semua milikNya.
Dahnil Anzar Simanjuntak menjadi khatib di lapangan Gedung Dakwah Muhammadiyah Binjai yang baru pertama digunakan untuk salat id. Sebelumnya pelaksanaan salat id dilaksanakan di lapangan depan Gedung Dakwah, yang berfungsi jadi area parkir kenderaan.
Jemaah salat Iduladha berasal tidak saja dari ranting yang tidak melaksanakan salat iduladha, bahkan dihadiri juga oleh jemaah-jemaah yang di rantingnya melaksanakan salat iduladha. Sosialisasi kehadiran Dahnil Anzar Simanjuntak cukup berhasil. Bahkan sampai pelaksanaan salat jumat di mesjid Taqwa Ranting Kebun Lada, komplek Gedung Dakwah beberapa jemaah kecewa. Informasi yang mereka terima tidak pas. Mereka mengira Dahnil Anzar Simanjuntak khatib Jumat di Kebun Kada. Padahal mereka adalah warga dan simpatisan Muhammadiyah Ranting Kartini.
Selesai pelaksanaan salat Iduladha, Dahnil Anzar Simanjuntak didampingi sekretaris PDM Binjai Drs. Hendra Jones, ketua Majelis Dikdasmen PDM Binjai, Dasril Suar, ketua PW PM Sumatera Utara, M. Basir Hasibuan MPd dan ketua PD PM Binjai, Denny Boy dan beberapa pengurus PD PM dan PC PM lainnya makan bersama di rumah As Adinata SPdI, wakil ketua PDM Binjai, diselingi dengan ramah tamah itu berjalan penuh kekeluargaan.
Menurut Teguh Maliki Ramadhan, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Binjai Utara, pelaksanaan salat Jumat di Ranting Kartini juga dihadiri seratusan jemaah. Terlihat hadir dalam salat Jumat yang diimami oleh Zawil Huda itu, sekretaris PDM Binjai Drs. H. Hendra Jones, anggota ranting Muhammadiyah kelurahan Nangka.
Usai salat jumat, Danil Anzar Simanjuntak didampingi pengurus PD PM dan PC PM yang ada memenuhi undangan santap siang di rumah tokoh Aisyiyah setempat, Hj. Maimunah Marpaung. Karena tidak ada informasi resmi dari cinema 21, nonton bareng Nyai Ahmad Dahlan dibatalkan. (Fuad Binjai)