BANDUNG, MENARA62.COM — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengakui, dunia maya berkembang luar biasa pesat untuk keperluan komunikasi dan informasi daring searah dan timbal-balik. Berbekal smartphone yang mobile dan fleksibel, para penggunanya berpartisipasi, berbagi, dan mengisi wadah media sosial.
“Tidak pernah saya bayangkan. Luar biasa pesat,” ujar Dadang dalam Rapat Koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pangalengan, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019).
Dadang yang juga Ketua Bidang Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, seiring perkembangan zaman, media sosial berevolusi menjadi aplikasi yang menarik simpati masyarakat. “Kita merasakan begitu mudahnya mengakses aplikasi media sosial di smartphone,” ujarnay.
Dadang melanjutkan, Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan pencerahan umat, mendorong kadernya untuk membingkai aktivitasnya saat menghadapi dinamika internal dan eksternal (lokal, nasional, dan internasional) sembari meneruskan gerakan pembaharuan yang diteladankan pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berkomitmen untuk Islam sebagai din al-tanwir (agama pencerahan), karena pencerahan Muhammadiyah dalam konteks gerakan, teologi, dan ideologi memiliki landasan bahwa Islam merupakan agama peradaban.
Dia mengatakan, kebermacamragaman media sosial, menjadi garapan Muhammadiyah dalam usianya lebih seabad dan terus melakukan tajdid (pembaharuan). Karena generasi era digital semakin terbiasa dalam teknologi informasi dan komunikasi, pendekatannya harus memasuki dakwah berbasis digital dalam semangat Islam wasathiyah (moderat) sebagai ciri Persyarikatan Muhammadiyah.
Dadang menekankan, Islam berkemajuan merupakan ciri gerakan Muhammadiyah melalui gerakan dakwah media sosial untuk kemaslahatan umat demi terwudjunya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu masyarakat yang berorientasi kemajuan umat, bangsa, dan manusia.
