JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 40 finalis Kompetisi User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024 dari seluruh pelosok Indonesia menghadiri audiensi eksklusif bersama Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, di Kementerian Agama RI, Kamis (17/10/2024). Momen istimewa ini menjadi ajang strategis bagi para finalis untuk berbagi inovasi dan gagasan segar terkait penguatan data Pendidikan Islam melalui EMIS 4.0.
Dalam sambutannya, Sidik memberikan penghargaan tinggi kepada para finalis yang dianggap sebagai pilar utama keberhasilan EMIS 4.0 di madrasah dan pondok pesantren. “Para User Champion ini adalah garda terdepan yang memastikan setiap data pendidikan Islam tersaji dengan akurat dan berkualitas. Tanpa dedikasi mereka, reformasi tata kelola pendidikan Islam tidak akan bisa berjalan dengan optimal,” ujar Sidik dengan penuh apresiasi.
Audiensi ini juga diramaikan dengan sesi diskusi interaktif yang memfasilitasi finalis untuk berbagi pengalaman lapangan. Para peserta, yang mewakili berbagai tingkatan dari kabupaten/kota hingga satuan pendidikan, sebelumnya terpilih dari 80 finalis yang diundang ke Jakarta selama tiga hari, 16-18 Oktober 2024.
Sidik menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan top-down yang diinisiasi pemerintah dengan masukan bottom-up dari para pelaku di lapangan. “Hanya dengan pendekatan ini kita bisa memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan sesuai dengan realitas dan kebutuhan di lapangan,” tegasnya.
Saat sesi tanya jawab, Sidik juga tidak menutup mata terhadap tantangan teknis yang dihadapi dalam pengelolaan data, seperti variasi tampilan di berbagai perangkat. Namun, ia memastikan bahwa Kementerian Agama terus berupaya menyempurnakan sistem agar lebih mudah diakses oleh operator di semua tingkatan. “Kalian mungkin sering dianggap ‘barisan yang terlupakan,’ tapi peran kalian sangat strategis dalam memastikan keberlangsungan program pendidikan Islam yang berbasis data,” tambahnya.
Tak hanya itu, Sidik juga mengumumkan pengembangan dashboard integrasi data pendidikan Islam yang akan menampilkan rapor madrasah, kompetensi guru, hingga indikator pendidikan lainnya. Dashboard ini diharapkan menjadi alat utama dalam pengambilan kebijakan berbasis data yang lebih cepat dan akurat.
“Loyalitas dan integritas kalian dalam menjaga kualitas data sangatlah penting. Kalian adalah penjaga gawang bagi keberhasilan pendidikan Islam. Tanpa peran serta dedikasi kalian, kebijakan berbasis data tak akan mungkin terlaksana dengan baik,” tegas Sidik.
Menutup audiensi, Sidik mengajak para operator untuk terus bekerja dengan cerdas, keras, dan ikhlas. “Dengan kerja yang tulus dan penuh loyalitas, kita akan memetik hasil yang lebih baik bagi pendidikan Islam di masa depan,” pungkasnya. (YW)