JAKARTA, MENARA62.COM — Para Pengagum Presiden Joko Widodo di Muhammadiyah yang dikoordinir Defy Indiyanto Budiarto, Sekretaris LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyesalkan penyataan yang menuduh dan menyerang Presiden Joko Widodo melakukan intervensi dan terlibat menekan KPK dalam proses kasus korupsi e-KTP.
Pernyataan itu, menurut Defy, dikeluarkan oleh Amirullah Hidayat mengatasnamakan Kordinator Komunitas Anak Muhammadiyah.
“Pernyataan Saudara Amirullah Hidayat itu adalah penyataan sentimen dan tidak profesional serta memalukan sebagai kader Muhammadiyah. Apalagi dalam sikap dan penyataan itu, jelas tidak menunjukan sikap seorang kader Muhammadiyah yang sejati,” ujarnya.
Defy Indiyanto mengaku sangat kenal dengan langkah Amirullah Hidayat selama ini. “Karena kami sama sama dikader di Muhammadiyah, bila beliau bersikap dalam politik selalu emosional. Saya khawatir punya kepentingan lain, untuk itu kita sangat sesalkan sikap saudara Amirullah ini,” ujarnya.
Menurut Defy Indiyanto, yang perlu dipahami bersama, Presiden Joko Widodo selama ini telah berkerja dengan sungguh-sungguh untuk membangun Indonesia. Bahkan, menurut Defy, hampir setiap saat Presiden turun kelapangan untuk melihat kondisi dan fakta yang terjadi, tidak hanya bekerja diatas meja dan menunggu laporan.
“Termasuk dalam penegakan supremasi hukum beliau punya sikap tegas, tidak akan mencampuri permasalah hukum, makanya tuduhan yang mengatakan bahwa Presiden mengintervensi Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus E KTP terutama melindungi Ganjar Pranowo, Yasona Laoly, Olly karena kader PDIP adalah fitnah dan tuduhan yang kejam,” tegasnya.
Maka dengan melihat kinerja yang dilakukan dan sikap Presiden yang konsisten terhadap penegakan hukum inilah, dalam waktu dekat kita akan mengundang kader Muhammadiyah semua Indonesia ke Jakarta untuk melakukan urung rembuk berjuang untuk Presiden Joko Widodo memimpin 2 periode.
“Kami akan bekerja dan berjuang bagaimana Presiden Jokowi memenangkan Pertarungan Pilpres 2019 yang akan datang, sikap ini kami ambil guna mewujudkan negeri Baldatun Thayyibatun wa rabbun Ghafur dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi,” ujar Defy Indiyanto.