SLEMAN, MENARA62.COM –– Deklarasi Anti Perundungan SD Muhammadiyah Pakem. Salah satu tolok ukur peningkatan mutu pendidikan adalah terwujudnya pembangunan karakter, dan kompetensi peserta didik. Penguatan karakter menjadi kunci utama untuk menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan era abad 21.
Nilai-nilai inilah yang harus tertanam di lingkungan masyarakat, terutama di lingkungan satuan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah dasar yang menjadi fondasi awal dalam pembentukan karakter.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan merupakan salah satu instrumen untuk penguatan pendidikan karakter di satuan pendidikan.
Untuk menyukseskan Gerakan Nasional tersebut, SD Muhammadiyah Pakem berupaya untuk mengedukasi peserta didik dengan agenda kegiatan yang dikemas apik dan mudah diterima oleh para siswa.
Apel
Senin (6/11/2023) pagi, di halaman sekolah ada apel pagi bertema deklarasi anti bullying dan kekerasan sekolah diikuti 534 peserta didik dan 42 guru karyawan.
Setelah dibuka oleh bagian kesiswaan Muharam Bagaskara Ahada dilanjutkan dengan arahan dan dongeng yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Rr.Afiati Fatimah, S.Pd. M.Pd. Ia mendongeng tentang dua tokoh dalam fabel sederhana dengan menggunakan media boneka kelinci dan membawakan pesan anti perundungan bagi siswa.
Ari Fitri Utami Humas SD MUPA mengatakan, ada dua siswa maju membaca 5 butir deklarasi anti perundungan yang ditirukan oleh semua warga sekolah. Deklarasi itu berbunyi :
- Kami berjanji akan saling menghargai segala keberagaman antarteman.
- Kami berjanji tidak akan menghina, mengolok, mencemooh dan perbuatan semacamnya dalam bentuk perkataan maupun perbuatan baik kepada teman ataupun guru.
- Kami berjanji tidak akan melakukan kekerasan fisik berupa berkelahi, memukul, menendang atau perbuatan semacamnya kepada teman atau guru.
- Kami berjanji akan bijak dalam bermedia sosial.
- Kami berjanji akan meminta pertolongan dan melaporkan segala bentuk bullying/perundungan yang menimpa diri pribadi maupun orang lain.
Sekolah menyiapkan papan berbingkai yang dikemas rapi, semua warga sekolah membubuhkan cap warna-warni atau tanda tangan sebagai wujud komitmen bersama mewujudkan sekolah yang nyaman. Kegiatan ini juga didukung oleh semua guru untuk menyisipkan dalam materi Hizbul Wathan dimana anak diajari gerak lagu anti perundungan.