JAKARTA, MENARA62.COM — Keberadaan SMESCO Indonesia membuat delegasi asing sampai pejabat negara penasaran ingin mengunjunginya. Karena itu, rombongan delegasi Bahrain menyempatkan berkunjung ke Gedung SME Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, untuk melihat produk-produk berkualitas dari para usaha kecil menengah (UKM) se-Indonesia yang telah bermitra.
Rombongan yang mengatasnamakan Bahrain ASEAN Business Council tersebut berada di Indonesia 11-15 Oktober 2017. Delegasi Bahrain yang berkesempatan mengunjungi SMESCO Indonesia tersebut terdiri dari Ketua ASEAN Bahrain Council Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa, Dr. Hana Kanoo (senior Economist Bahrain Economic Development Board), Waheeda Qerashi (Executive Secretary ABC), (Yasser Al Haddad (Charge d’Affaires Kedubes Bahrain di Jakarta), Fauzia (sekretaris Yasser Al Haddad), dan Hardiyono Kurniawan (Diplomat Bidang Ekonomi KBRI di Manama).
Mereka disambut hangat oleh Bagus Rachman, Direktur Bisnis dan Pemasaran Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP)-KUKM Kemenkop dan UKM.
’’Delegasi Bahrain tersebut datang ke Indonesia untuk mengunjungi Trade Expo Indonesia (TEI) 2017. Nah, di sela-sela tersebut mereka berinisiatif datang ke SMESCO Indonesia,’’ ujar Bagus Sabtu (14/10/2017).
Menurut Bagus, rombongan dari ASEAN Bahrain Council itu diajak berkeliling ke SMESCO sambil meninjau produk-produk unggulan UKM di Galeri Indonesia WOW. Terutama mereka terpesona melihat produk fashion, furniture, sampaihandicraft.
’’Kami merasa bangga dan tersanjung dengan kunjungan delegasi Bahrain tersebut. Itu menjadi bukti bahwa SMESCO Indonesia menjadi salah satu destinasi produk-produk unggulan para UKM se-Indonesia,’’ tambah Bagus.
Selain itu, kata Bagus, kunjungan tersebut juga menjadi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka peluang kerjasama dan kemitraan bisnis.
Bagus menjelaskan, kunjungan delegasi Bahrain juga menjadi tindak lanjut pertemuan tim Kemenkop dan UKM yang memenuhi undangan dari mereka pada acara SME’s Dialogue pada bulan September lalu. Saat itu, pihaknya mewakili delegasi dari Indonesia bersama Hasan Jauhari yang merupakan staf ahli Menkop dan UKM Bidang Ekonomi Makro.
Menurut Bagus, saat itu, delegasi Indonesia juga diundang secara khusus oleh Kementerian Industri, Perdagangan dan Pariwisata Bahrain untuk meminta penjelasan dalam pengembangan UKM, khususnya mengenai pengembangan kewirausahaan dan pembiayaan. Selanjutnya mengunjungi Lembaga Tamkeen, yang memiliki tugas menumbuhkan perusahaan baru dan mendukung dari segala aspek, seperti pelatihan, pembiayaan, dan pengembangan usaha.
’’Jadi, Bahrain itu lagi fokus untuk mengembangkan UMKM. Mereka juga belum memiliki regulasi khusus tentang UMKM. Jadi, pak Hasan dan saya ke Bahrain sebagaibenchmark bagi negara tersebut. Kami sangat tersanjung bisa memberikan wawasan kepada mereka. Padahal, dari negara-negara ASEAN juga ikut hadir dalam acara SME’s Dialogue tersebut,’’ ujar Bagus.
Menurut Bagus yang saat berkunjung ke Bahrain menjadi salah satu panelis dialog menyampaikan pengalaman Indonesia dalam pengembangan koperasi dan UKM. Secara garis besar ada beberapa program yang disampaikan. Di antaranya, membahas kondisi dan kebijakan ekonomi Indonesia yang kini stabilitas pertumbuhan ekonomi sedang positif, serta 16 langkah reformasi kebijakan ekonomi yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, Bagus juga membicarakan kebijakan dasar pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia meliputi dasar hukum dan kebijakan pemerintah. Program-program strategis Kementerian Koperasi dan UKM, seperti pengembangan kewirausahaan, pembiayaan, fasilitas pemasaran dan pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM.
’’Di bagian akhir paparan dijelaskan secara khusus keberadaan LLP-KUKM sebagai lembaga teknis pemerintah yang mempromosikan dan memasarkan produk koperasi dan UKM dari seluruh wilayah Indonesia,’’ ujarnya. (Agus Y)