Jakarta, Menara62.com – Departemen Kaderisasi Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI) bakal meluncurkan buku tentang anak muda dan masjid.
Buku ini akan memotret kondisi masjid di mata pemuda serta fenomena masyarakat kelas menengah yang ‘berlomba-lomba’ untuk beribadah melalui masjid.
Rencana peluncuran buku ini disampaikan dalam diskusi bertajuk Masjid 4.0: Generasi Muda Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid.
Acara ini digelar di Kantor PP DMI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018) siang.
Rencana penerbitan buku ini pun disambut baik salah satu pimpinan DMI yang membuka acara diskusi, Ahmad Bagja.
Menurutnya, selama ini generasi muda dan perempuan adalah dua kelompok jamaah masjid yang saat ini belum diperhatikan dengan baik.
“Selama ini masyarakat sekitar masjid belum dilibatkan dalam pengelolaan masjid, misalnya dalam penentuan tema ceramah dan pengajian. Ke depan, pengurus masjid harus lebih mau mendengar,” kata salah satu ulama NU ini.
Namun demikian, Ahmad Bagja berpesan, agar aspirasi generasi muda untuk melakukan perubahan dalam pengelolaan masjid, tetap memperhatikan tradisi baik yang sudah ada.
Dalam menerapkan perubahan, menurutnya, harus digunakan kaidah: almuhafadzatu ‘ala qadimis shalih, wal akhdzu bil jadidil ashlah. Yaitu, mempertahankan yang baik dari tradisi, dan menerima hal baru yang lebih baik.
Contoh Masjid Rasulullah
Pada kesempatan yang sama Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda DMI, Arief Rosyid Hasan mengaku berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pimpinan DMI.
“Buku ini adalah inisiatif generasi muda dalam menerjemahkan visi DMI, yaitu memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid,” ujarnya.
Istilah Masjid 4.0, kata Arief, tetap mengacu pada pengelolaan masjid di masa Rasulullah. Namun, diberikan pengayaan teknologi yang bersifat mendukung fungsi masjid.
“Masjid 4.0 adalah tawaran untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, dalam rangka mewujudkan misi utamanya untuk memakmurkan masjid dan jamaah masjid,” lanjut Arief.
Diskusi dihadiri oleh beberapa pengurus PP DMI dan perwakilan remaja masjid Sunda Kelapa, masjid Cut Meuthia, dan masjid Al-Amin. Hasil diskusi akan menjadi bahan tambahan dalam penyusunan buku tersebut.