SLEMAN, MENARA62.COM – Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun canangkan Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman sebagai Kampung Tangguh Nusantara (KTN), bertempat di Balai Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (11/7/2020). Pencanangan tersebut merupakan program yang diinisiasi oleh Polres Sleman, akhir bulan lalu.
Pada kesempatan tersebut juga Sri Muslimatun beserta rombongan Forkompimda berkesempatan mengunjungi langsung Dusun Bandulan, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman yang sudah menerapkan Kampung Tangguh Nusantara. Di antaranya warga sudah memanfaatkan lahan lingkungan rumah untuk menanam sayuran. Selain itu juga terdapat sekolah ramah anak, mengaktifkan pos ronda dan tentunya penerapan protokol kesehatan di Dusun tersebut.
Sri Muslimatun pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Polres Sleman karena dipilihnya Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman sebagai kampung percontohan “Kampung tangguh Nusantara” di Kabupaten Sleman.
Menurutnya dengan dicanangkannya sebagai Kampung Tangguh Nusantara tentun akan meningkatkan partisipasi dan ketangguhan masyarakat dalam mengelola risiko bencana lokal.
“Sehingga diharapkan dapat lebih mendisiplinkan warga dalam mematuhi protokol Kesehatan sebagai langkah penanggulangan wabah Covid -19,” katanya.
Sri Muslimatun berpesan kepada masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru dalam menghadapi Covid-19, harus bisa saling peduli dan saling menjaga. Selain itu perlu dijalin sinergi dengan berbagai pihak agar dapat mendukung terwujudnya Kampung Tangguh Nusantara.
Ia pun berharap dengan keberadaan Kampung Tangguh Nusantara dapat terus berkelanjutan dan langkahnya dapat menginspirasi untuk diikuti oleh daerah lain yang ada di Sleman.
“Semoga desa Sukoharjo benar-benar dapat mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara sehingga dapat menjadi inspirasi bagi desa yang lain,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Sleman yg baru saja dilantik, AKBP Anton Firmanto mengatakan pencanangan Kampung Tangguh Nusantara yang diberi nama “Merapi Sleman Adem” tersebut adalah sebagai wujud kesiapan desa dalam menghadapi pandemic.
“Tujuan dilaksanakannya pencanangan Kampung Tanggung Nusantara ini adalah menjadi pilot projek kolaboratif dengan stakeholder untuk melakukan aksi nyata di desa atau kelurahan karena terindikasi adanya penyebaran Covid-19 dan merupakan cara bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya.
Kampung Tangguh Nusantara meliputi beberapa sektor yakni, kesehatan, ketahanan pangan, keamanan dan pendidikan. “Selain menjadi pelopor tangguh kesehatan, juga tangguh dalam bidang ketahanan pangan. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan lingkungan rumah untuk digunakan sebagai pertanian, peternakan ataupun perikanan,” ungkap AKBP Anton.