Bandung, MENARA62.COM. Untuk melatih para manager dan kepala bagian keuangan dalam pengelolaan manajemen Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), Pusat BTM Jawa Tengah selenggarakan penyusunan anggaran 2020 bersama selama tiga hari, 5 – 7 Desember 2019 di Bandung, yang diikuti oleh seluruh jaringan BTM se Jateng. General Manager Pusat BTM Jateng Achmad Suud di acara penutupan mengatakan, acara penyusunan anggaran bersama ini baru tahun ini diselenggarakan oleh Pusat BTM Jateng. Dengan adanya penyusunan anggaran bersama, Pusat BTM Jateng berharap adanya pembelajaran dan sekaligus transfer pengetahuan dalam menyusun anggaran bersama. Hal ini disadari bahwa tumbuh dan berkembangnya bisnis BTM ditentukan oleh kejelian dan strategi manajemen dalam menyusun rencana anggaran.
“Sejauh ini banyak diantara para manager BTM belum banyak yang mengetahui strateginya. Maka disinilah peran fungsi pusat BTM memberikan literasi dan edukasi kepada mereka” terang Suud.
Menyusun rancangan anggaran bagi BTM – BTM primer di daerah tidak mudah. Apalagi masing – masing daerah memiliki dinamika dan tingkat ekonomi yang berbeda – beda. Belum lagi dengan kondisi makro ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah, tingkat inflasi yang tinggi menjadikan praktisi BTM dalam membuat rencana anggaran diperlukan kecerdasan yang sangat tinggi. Sehingga bisnis – bisnis BTM tidak mengalami kerugian.
Maka dengan adanya acara di Bandung Pusat BTM Jateng, tambah Achmad Suud, menyakini, para manager akan menguasai dalam merancang anggaran dengan baik. Apalagi pusat BTM Jateng telah memberikan rumus dan metodologinya secara mudah. Sehingga hasilnya bisa disampaikan kepada para pengurus BTM primer setempat.
Sementara Sofyan Nurdin, utusan peserta dari BTM Banjarnegara, menyampaikan terimakasih kepada pusat BTM yang telah memberikan materi selama dua hari. Apalagi acara tersebut bukan hanya sekedar membicarakan tentang membuat rancangan anggaran, tapi juga diselingi dengan manajemen sumber daya manusia yang disampaikan oleh pemateri Mudzakir dari Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM). Sehingga acara tersebut menarik dan atraktif.
“Saya berharap event ini sering diselenggarakan dan kalau bisa bukan BTM Jateng saja tapi BTM nasional bisa diajak, karena materi tersebut sangat urgent sekali,” terang Sofyan.