BOGOR, MENARA62.COM – Puncak dari rangkaian kegiatan Milad ke 107 H / 104 M Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bogor berupa resepsi dan seminar nasional dengan mengusung tema “Membangun Karakter Indonesia yang Berkemajuan”. Kegiatan yang dilaksanakan di IPB Convention Center ini di hadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Walikota Bogor Bima Arya, serta para pejabat lainnya (10/12/2016).
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan soal empat pilar kebangsaan. Menurutnya, warga Muhammadiyah sudah tidak perlu diajari soal membangun karakter yang baik. Terbukti, dari setiap pelakasanaan muktamar yang selalu berjalan dengan damai. “Tunjukkan kalau kita ini memang memiliki karakter yang ramah, tapi bukan berarti lemah,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, tema yang diangkat dalam Milad Muhammadiyah sesuai dengan kegiatan pemkot yakni peresmian Lawang Salapan. Lawang Salapan kata dia, dinilai bukan hanya sekadar bangunan yang memperindah kota. “Jadi ikon dan karakter Kota Bogor ditandai dengan kalimat Dinu Kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga. Artinya Apa yang terjadi saat ini adalah akibat yang dilakukan kemarin,” ujarnya.
Ketua PDM Kota Bogor, Madropi menyerahkan kenang-kenangan dari PDM Kota Bogor kepada Ketua MPR dan tokoh-tokoh lainnya. Sebelumnya, Madropi menyampaikan, bahwa Muhammadiyah Kota Bogor diamanati para Musyawirin untuk meningkatkan Klinik yang berada di jalan Cifor di Kecamatan Bogor Barat menjadi sebuah rumah sakit. “Kami atas nama pimpinan Muhammadiyah Kota Bogor mohon doa restu serta dukungan dari para hadirin, agar bisa terlaksana,” ujarnya.
Menurut Ketua Panitia, Abdul Rahmat Saleh, acara resepsi dan seminar nasional ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah. Acara-acara sebelumnya antara lain gerakan memungut sampah di sekitar jalan Juanda Kota Bogor, melaksanakan jalan sehat bersama Walikota menyusuri jalan dari Balaikota melewati jalan Sudirman sampai Kantor PDM Kota Bogor, kemudian mengikuti gerakan lima juta lubang biopori.
Puncak dari rangkaian kegiatan tersebut adalah resepsi dan seminar bertema Membangun Karakter Indonesia yang berkemajuan. Tema tersebut sengaja diusung untuk menggali potensi karakter Indonesia. “Harus bisa menjadi jauh lebih baik,” ujar salah seorang pelaksanan seminar, Suherlan. (T Tirka)