31 C
Jakarta

Dialog dengan Gubernur Anies, Mahasiswa Doktoral di Inggris Beberkan Tantangan Pembangunan Pascapandemi

Baca Juga:

LONDON, MENARA62.COM – Pelaksanaan program di Provinsi DKI Jakarta membutuhkan inovasi teknologi terbaru. Hal ini untuk mengatasi beragam tantangan dalam menata kota paskapandemi Covid-19. Dibutuhkan harmonisasi data dan pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan para mahasiswa doktoral di London, Inggris saat berdialog dengan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka membahas beragam tantangan yang dihadapi
pemerintah Provinsi DKI Jakarta paskapandemi, dan solusinya.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di kampus Kings College London, sebagai bagian dari
kunjungan kerja Anies Baswedan di Inggris. “Saya senang berdiskusi dengan para mahasiswa
doktoral, sebab riset yang kalian lakukan berdasarkan bukti empirik. Setiap mengambil
kebijakan, saya selalu memutuskan berdasarkan data dan bukti di lapangan atau policy based
evidence, termasuk dalam pemanfaatan teknologi di Jakarta” ujarnya Rabu (11/5) malam
waktu London, atau Kamis (12/5) pagi Waktu Indonesia Barat dalam siaran persnya.

Anies, yang pernah mengenyam pendidikan doktoral di Northern Illinois University, Amerika
Serikat meminta para mahasiswa doktoral membantu program pemerintah Jakarta. Hasil riset harus dapat diterapkan sebagai solusi mengatasi persoalan di lapangan. Ia juga meminta para mahasiswa membangun jejaring internasional.

Dalam diskusi tersebut, Anies mendengarkan paparan hasil riset mahasiswa doktoral
Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah mahasiswa internasional. Para mahasiswa
berasal antara lain dari University of Cambridge, University of Oxford, dan Imperial College
London. Mereka menyajikan hasil penelitian di kota Jakarta tentang sejumlah topik. Mulai
dari penanganan Covid-19 berbasis data di Ibukota, manajemen lalu lintas, perluasan layanan
pendidikan anak usia dini, dan penggunaan teknologi informatika dalam layanan
pemerintahan.

Sandhi Wiedyanoe, mahasiswa doktoral di Edinburgh Napier University mengatakan
pemerintah kota Jakarta membutuhkan teknologi transportasi terbaru untuk menata kota
paskapandemi Covid-19. Ia mencontohkan, pemerintah perlu merancang kebijakan yang
mendukung perkembangan kendaraan otomatis dan ramah lingkungan.

Sandhi sedang melakukan riset tentang proyeksi penggunaan kendaraan otomatis di Jakarta.
Perwira di Korps Lalu Lintas Polri tersebut menilai kendaraan yang dikendalikan dengan
teknologi komputer berpeluang menekan angka kecelakaan, yang sebagian disebabkan faktor  kelalaian manusia.

“Angka kecelakaan di Indonesia merupakan salah satu yang tinggi diantara negara ASEAN.
Berdasar data Korlantas Polri, setiap jam rerata tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan
di jalan, sebagian terjadi di Jakarta,” ujarnya saat memaparkan hasil riset.

Zahratu Sabrina, dosen Spatial Data Science di Kings College London yang menjadi salah satu
pembicara mengatakan Jakarta membutuhkan inovasi di bidang geospasial. Ia mengatakan,
Jakarta dan kota besar lain di Indonesia membutuhkan pemetaan kondisi bangunan secara
terintegrasi. Antara lain lokasi, ukuran, tipe, usia, dan peruntukan bangunan.

Selama ini Jakarta belum memiliki data tersebut secara menyeluruh. Padahal, data pemetaan
bangunan dibutuhkan untuk melakukan analisa spasial atau pemodelan. “Data bangunan
yang menyeluruh dan terintegrasi dapat kita gunakan untuk menata kota lebih baik, termasuk untuk keperluan mitigasi bencana banjir dan gempa bumi,” ujarnya.

Zahratu menuturkan, ia sedang melakukan proyek Colouring Indonesia yang berupaya
mengumpulkan beragam data geospasial bangunan. Proyek percontohannya di Jakarta dan
Bandung. Ini merupakan bagian dari proyek global Colouring Cities Research yang dilakukan
Alan Turing Institute. Proyek ini sudah dijalankan di berbagai negara, antara lain Jerman,
Beirut, Yunani dan Australia.

Gatot Subroto, Ketua Doctrine-UK, organisasi independen mahasiswa doktoral Indonesia di
Inggris mengatakan hasil riset para mahasiswa doktoral berpotensi besar untuk memecahkan
beragam persoalan bangsa. Sebab riset tersebut bermula dari identifikasi masalah, disertai
dengan kajian teori dan riset mendalam di lapangan

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!