Beda masa, beda bentuk. Begitu juga dalam hal tayangan televisi. Kalau zaman sekarang, anak-anak disuguhi cerita Spongebob atau bagi remaja lebih suka dengan film K-Pop, maka pada tahun 80-an (saya masih Sekolah Dasar) ada tayangan televisi serial yang diputar di TVRI sekitar jam 17.30. Kisah itu ditonton dengan pesawat televisi yang masih hitam putih, dengan kisah sangat menyentuh hati. Kisah perjuangan hidup perempuan Jepang, yakni film seri Oshin.
Dikisahkan, di tahun 1907 ada seorang anak kecil berusia 7 tahun. Ia diperintahkan ayahnya untuk menjadi babysitter. Ia harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya yang miskin. Dalam perjalanannya, Oshin harus menerima perlakuan kasar secara fisik dan kata-kata merendahkan dari kepala pelayan di rumah majikan tersebut. Namun demi keluarganya, Oshin tetap bertahan. Hingga suatu hari dia dituduh mencuri, Oshin tidak terima, semiskin apapun keluarganya, dia tidak akan mencuri. Beda banget dengan jaman sekarang, walaupun terkena OTT masih tetap ketawa–ketiwi sambil melambaikan tangan.
Oshin, anak yang tahan dicaci, tapi tidak dengan tuduhan mencuri. Dengan kesedihan yang mendalam, dia pergi dari rumah majikan tersebut. Kabur, pulang ke rumahnya. Jaman itu, bukan perkara mudah melakukan perjalanan meski hanya hitungan puluhan kilometer, karena belum ada angkot, kereta listrik atau MRT.
Dalam perjalanan pulang di tengah hujan salju tersebut, Oshin hampir mati membeku. Untungnya, di tengah perjalanan tersebut, ia diselamatkan oleh tentara yang desersi. Selanjutnya, Oshin tinggal bersama tentara itu hingga musim dingin berlalu, dan salju mencair.
Ringkas cerita, dalam kehidupannya Oshin mengalami banyak pengalaman berganti majikan. Ia pun tumbuh menjadi remaja. Ia bercita-cita menjadi penata rambut. Ia kemudian kabur ke Tokyo, tapi menolak pekerjaan sebagai pelayan bar. Ketika ia menikah, ia dibenci oleh mertuanya. Namun ia dapat membesarkan anak, memiliki toko ikan, melewati gempa bumi besar, perang, dan berbagai kesusahan hidup yang datang silih berganti. Hingga akhirnya dia menemukan kebahagiaan sejati.
Cerita Oshin merupakan biografi dari kisah hidup dan perjuangan Katsu Wada, yang berasal dari keluarga miskin hingga mendirikan sebuah toko grosir. Toko ini, belakangan menggurita menjadi jaringan ritel dengan nama Yaohan. Sayangnya, sekarang ini jaringan usaha Yaohan bangkrut.
Kita semua pasti pernah mengalami kesulitan hidup, bahkan mungkin sangat dramatis. Dengan mencermati kisah di atas, kita seolah diingatkan bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, asalkan kita mau berusaha dengan keras dan bersabar.
Penulis:Â M Afnan Hadikusumo/Ketua Umum PP Tapak Suci