JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membuka kesempatan kepada para mahasiswa terbaik untuk melanjutkan pendidikan magister di Universitas Chicago, Amerika Serikat. Untuk tahap awal, beasiswa akan diberikan kepada 100 mahasiswa.
“Seleksi tahap awal kami buka untuk 100 mahasiswa. Kesempatan ini terbuka bagi mahasiswa dari perguruan tinggi mana pun di Indonesia dari Aceh hingga Papua,” kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir pada acara Anjangsana Mahasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Batch III, Selasa (15/10/2019).
Kuliah di University of Chicago diakui menjadi bagian dari kerjasama pemerintah AS dalam rangka membantu meningkatkan mutu SDM Indonesia melalui pemberian beasiswa penuh di sejumlah perguruan tinggi terbaik di AS. Pemberian beasiswa dalam skema talent scouting tersebut untuk pertama kalinya diberikan oleh University of Chicago.
Proses seleksinya, lanjut Nasir, akan dilakukan pada awal Februari 2020. Mereka yang terpilih akan mendapatkan beasiswa untuk kurun 4 tahun senilai total Rp4,8 miliar per mahasiswa, belum termasuk biaya hidup dan kebutuhan lainnya. Semua itu ditanggung oleh pemerintah Amerika Serikat.
“Syarat utamanya adalah memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3,5. Kemudian mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi,” tambah Nasir.
Para mahasiswa terpilih itu akan kuliah di University of Chicago mulai dari magister hingga doktoral. Untuk tahap awal fokusnya adalah sains komputer. Tahun berikutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan SDM Indonesia.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan program talent scouting menjadi salah satu dari lima fokus pembangunan SDM yang kini gencar dilakukan oleh pemerintah. Intinya bahwa semua generasi muda terbaik, mendapatkan kemudahan dalam menempuh pendidikannya.
“Selain talent scouting, pemerintah sudah ada program Bidikmisi, PMDSU, beasiswa LPDP dan lainnya. Kita ingin semua anak, termasuk yang miskin bisa dapat pendidikan terbaik,” kata Moeldoko.
Pada program talent scouting ini, Moeldoko berharap tahun-tahun yang akan datang jumlah beasiswanya bisa ditingkatkan. Jika tahun ini hanya dibuka untuk 100 mahasiswa, maka diharapkan tahun 2020 bisa menjadi 200 mahasiswa.
“Mereka ini, mahasiswa terbaik Indonesia diseleksi untuk kuliah ke luar negeri dan nantinya akan kembali mengabdi di Indonesia di berbagai bidang,” katanya.
Ia mengakui jika dibandingkan dengan China dan India, maka jumlaha mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di universitas terbaik di Amerika Serikat masih sangat jauh ketinggalan. Itu mengapa, pemerintah kini terus berupaya membuka kesempatan yang luas bagi mahasiswa terbaik untuk kuliah di AS melalui skema beasiswa.
Sementara Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron mengatakan program PMDSU telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan terbaik di Indonesia. Dengan adanya program PMDSU, saat ini jumlah doktor di Indonesia meningkat menjadi 39 ribu orang.
“Para peserta program PMDSU sendiri telah menghasilkan sekitar 600 publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi,” kata Ghufron.