Ini bukan berita soal lowongan pekerjaan, tetapi negeri ini akan membutuhkan 17,5 juta ahli digital. Kebutuhan itu terus ada hingga tahun 2035. Apa artinya?
Kebutuhan soal ahli digital ini, diungkapkan Erick Thohir, menteri BUMN di depan mahasiswa Sunan Ampel Surabaya, yang dipantau secara daring pada Sabtu (11/12/2021).
Seperti sudah bisa diduga rentetan isi pembicaraannya, ia kemudian mengungkapkan soal perlunya putra-putri Indonesia merebut kesempatan itu. Ia ingin agar bangsa lain tidak mengisi kekosongan itu. Sampai disini, tentu kita semua akan paham.
Namun yang ditunggu, dukungan konkrit pemerintah untuk sampai pada apa yang disampaikan menteri BUMN, yang mengelola aset bangsa. Memang, sang menteri pun berjanji ingin memberi dukungan. Ia berjanji memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia secara komprehensif.
Erick pun kembali memutar lagu yang berisi mimpi Presiden Joko Widodo soal terciptanya unicorn baru.
Kalau melihat langkah keseriusan pemerintah untuk menciptakan unicorn sejak pemerintaha Joko Widodo periode kedua hingga saat ini, apakah kita bisa mengatakan apa yang disampaikan menteri BUMN itu seperti orang mendusin, atau memang kenyataan. Jawabannya, kembali pada kejelian anda semua dalam melihat data, melihat kenyataan, dan melihat realisasi dari mimpi itu. Apakah kita sedang bermimpi bersama, atau kita sedang bekerja bersama?