DEPOK, MENARA62.COM – Kematian tidak lantas menghentikan rasa cinta dan sayangnya seorang Isa Meilia kepada orang tua. Meski mereka sudah berada di alam berbeda, notaris berwajah cantik tersebut terus berusaha menunjukkan baktinya kepada sang orang tua, tak sekadar melalui doa yang dipanjatkan setiap saat. Tetapi juga melalui kegiatan sedekah atas nama orang tua.
Setelah sebelumnya Isa Meilia yang akrab disapa dengan Lia menunjukkan baktinya kepada orang tua dengan berkirim sedekah, menyumbang pembangunan masjid atas nama orang tua, menyantuni anak yatim dan lainnya, kini Lia melakukan dengan cara berbeda. Ia membangun sebuah yayasan sosial sekaligus majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi yang terletak di kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
“Yayasan ini saya dedikasikan untuk ketiga orang tua saya yang telah tiada yakni ibu Murni yang merupakan ibu kandung saya, lalu Ibu Indah yang merupakan ibu sambung saya dan Bapak kandung saya Noorsyamsi. Saya ingin pahala dari sedekah ini mengalir kepada mereka,” kata Lia usai peresmian yang digelar Selasa (23/5/2023).
Menurut Lia, berbakti dan berbuat baik kepada orangtua adalah perkara penting dalam Islam. Namun bagi anak yang telah ditinggal mati oleh orang tua, seringkali bingung bagaimana mewujudkan rasa bakti dan cintanya pada orang tua. “Islam memiliki cara yang indah agar kita tetap dapat berbakti kepada orang tua meski mereka sudah tidak ada,” tambah Lia.
Lia ingin bangunan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan yang berhubungan dengan syiar Islam. Untuk sementara bangunan berukuran lebih dari 150 meter yang berada di atas lahan seluas 320 meter tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai majelis taklim dan pengajian anak-anak. Ke depan, tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
“Misalnya saja untuk menyemayamkan dan prosesi pemandian jenazah. Karena di sini kebetulan banyak warga yang lahan rumahnya sempit. Jadi kalau ada anggota keluarga meninggal dunia, prosesi pemandian, mengkafani hingga mensholatkan bisa saja di lakukan di majelis taklim ini,” tambahnya.
Ide untuk membangun yayasan Murni Indah Noorsyamsi yang kemudian dijadikan sebagai nama majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi, jelas Lia bermula dari keinginan warga memiliki bangunan tersendiri guna menggelar kegiatan majelis taklim dan pengajian anak-anak. Secara kebetulan, ada lahan yang bisa dimanfaatkan, yang lokasinya memang berada di tengah permukiman warga.
“Lalu proses jual beli pun kami lakukan, hingga akhirnya kami wakafkan dan bangun majelis taklim ini,” tukas Lia.
Ia mengaku lega pada akhirnya cita-cita membangun majelis taklim atas nama orang tuanya yang dimimpikan sejak masih gadis, akhirnya terealisasi juga pada usianya yang tepat memasuki angka 49 tahun. “Saya bersyukur, pada ulang tahun yang ke-49 saya bisa mewujudkan mimpi mendirikan bangunan untuk majelis taklim yang pahalanya saya dedikasikan untuk orang tua,” tegas Lia.
Ditempat yang sama, Zul Efrizal, suami dari Lia menyampaikan rasa syukurnya bahwa proses pengadaan lahan hingga pembangunan majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi berjalan lancar. “Oktober tahun lalu proses ini dimulai dan alhamdulillah hari ini sudah bisa diresmikan. Kami serahkan kemanfaatannya untuk masyarakat. Silakan dipergunakan sebaik mungkin,” kata Zul.
Ia memastikan bahwa kantor notaris Isa Meilia akan terus mendukung pendanaan yang dibutuhkan oleh yayasan maupun majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi. “Insya Allah, kami siap mendukung kebutuhan yayasan dan majelis taklim ini dengan anggaran yang kami sisihkan dari usaha kami,” tambah Zul.
Ke depan, jelasnya, tidak menutup kemungkinan yayasan dan majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi untuk menerima bantuan dari donatur lain. Baik itu dari masyarakat, perusahaan atau perorangan.
Ia mengingatkan bangunan majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi seyogyanya tidak hanya dimanfaatkan untuk ibadah tetapi juga kegiatan syiar Islam dan pemberdayaan masyarakat. Saat ini kegiatan yang sudah berjalan di tengah masyarakat adalah pengajian kaum ibu dan anak-anak.
Peresmian yayasan sekaligus majelis taklim Murni Indah Noorsyamsi yang lokasinya di belakang kantor notaris Isa Meilia tersebut dihadiri oleh Lurah Mampang Darmawansyah, dan tokoh masyarakat kelurahan Mampang.
Membuka Kantor Notaris Isa Meilia pada 2005 lalu, Isa memulai pekerjaannya dengan mindset bahwa hidup harus bermanfaat untuk orang lain. Dengan mindset yang demikian, Isa rela menghabiskan sebagian besar hari-harinya untuk berkutat dengan masalah-masalah yang dihadapi klien. Tak jarang, pekerjaan itu dibawanya serta pulang ke rumah, dilanjutkan di rumah, ketika jam kantor telah berakhir.
Untuk menjalankan kantornya, Isa dibantu oleh lebih dari 20 karyawan. Dalam setahun rata-rata kantor notaris Isa menerbitkan tidak kurang dari 3000 produk hukum.
“Hidup itu pilihan. Mau hidup santai tetapi makan seadanya, atau mau kerja keras, sibuk dan bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Saya memilih bekerja keras meski saya jadi sibuk luar biasa. Karena saya ingin memberikan manfaat baik untuk keluarga maupun masyarakat, bangsa dan negara,” tutup Isa.