YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Komunitas difabel dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah memotong hewan kurban, satu sapi dan 27 kambing di Mushola al-Fallah, Desa Kanoman, Gamping, Sleman, Kamis (23/8/2018). Komunitas difabel terdiri Gading (Galang Difabel Gamping), KSP Bank Difabel Ngaglik Sleman.
Demikian diungkapkan Ahmad Ma’ruf, wakil ketua MPM PP Muhammadiyah di sela-sela pemotongan hewan kurban. Mereka juga didukung beberapa lembaga yaitu ICMI Orwil DIY, Prodi Ilmu Ekonomi UMY, RS PKU Muhammadiyah, Mualimin, dan Manggala Farm.
Lebih lanjut Ma’ruf mengatakan hewan kurban dipotong oleh Tim rescue Banyuraden, Gamping. Selanjutnya, difabel mengolah memotong, memasak, dan mendistribusikan untuk anggota yang hadir sekitar 250 keluarga. Selain itu, juga dibagikan kepada anggota difabel yang tidak bisa hadir. “Dana operasional didukung dari komunitas difabel dan donatur,” kata Ma’ruf.
Selama menunggu proses pemotongan, kata Ma’ruf, anak-anak difabel dan anak dari keluarga difabel mengikuti lomba mewarnai, bernyanyi dan outing pengenalan lingkungan yang dipandu relawan MPM dan UMY.
“Juga dilakukan pengumpulan dana solidaritas untuk korban gempa Lombok yang akan disalurkan lewat KR. Alhamdulillah terkumpul uang sebesar Rp 1.041.500,” kata Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, menempatkan difabel sebagai obyek kegiatan sosial masyarakat seharusnya mulai dieliminir. Karena menempatkan difabel sebagai obyek secara tidak langsung sebagai pembenaran tindakan diskriminatif terhadap mereka. “Seharusnya, difabel diposisikan sebagaimana manusia pada umumnya yang punya potensi untuk berperan secara luas dan mandiri,” tandas Ma’ruf.