BEKASI, MENARA62.COM – Mengawali Tahun Ajaran 2022/2023, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara luring di kampus Jatiwaringin, Bekasi. Kegiatan yang akan berlangsung selama empat hari tersebut, dibuka resmi oleh Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono pada Senin (5/9/2022).
PKKMB bertema Sinergi Patriot Lestarikan Budaya tersebut menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Doni Monardo, Mantan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. Ali Johardi, SH,MH, Warek 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga dan Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati.
Di hadapan para mahasiswa baru, Doni yang pernah menjabat Kepala BNPB pada 2019 – 2021 menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya diberikan kesempatan berbicara di hadapan mahasiswa baru Unkris.
“Saya selalu menyebut nama Universitas Krisnadwipayana dengan penuh hormat. Sebab, inilah salah satu perguruan tinggi yang dirintis oleh para pejuang ’45,” kata Doni.
Menurutnya, mahasiswa adalah tunas bangsa yang menginjak fase pematangan diri, serta penemuan jati diri. Karena itu, Doni tidak bicara tentang pentingnya rajin belajar, disiplin, kerja keras, serta integritas. “Saya justru akan menekankan tentang pentingnya Budaya Menjaga Alam,” lanjutnya.
Bagi Doni, perilaku menjaga alam sejatinya sudah ditanamkan sejak balita. Akan tetapi, untuk bisa menjadi sebuah budaya perilaku, ia harus di-mention terus-menerus. Diingatkan terus-menerus. Di-up-date terus menerus. Bukan saja perilaku “tidak membuang sampah sembarangan”, tetapi lebih spesifik, seperti menanam tanaman di halaman rumah, aksi social membersihkan sungai, sampai ke tradisi membawa tumbler untuk tempat minum, alih-alih membeli minuman berbotol plastik.
Perilaku menjaga lingkungan yang paling sederhana, kata Doni adalah berhenti menggunakan botol minuman plastic sekali pakai dan menggantinya dengan tubler. “Supaya ceramah saya pagi ini langsung ada manfaatnya maka saya minta pada panitia dan civitas akademika Unkris mewajibkan semua anak didik dan juga para pengajar untuk berhenti menggunakan botol plastik kemasan sekali pakai dan beralih ke tumbler,” kata Doni.
Dalam kesempatan tersebut, Doni juga mengingatkan pentingnya mahasiswa sebagai generasi muda untuk dalam merawat bangsa. Tidak hanya mengedepankan prinsip democracy (kedaulatan rakyat), tetapi juga harus mengedepankan prinsip ecocracy atau kedaulatan lingkungan.
“Menjadi patriot lingkungan, tidak saja membawa kebaikan kepada lingkungan, tetapi bisa juga membawa manfaat ekonomi. Salah satunya adalah dengan penghijauan menggunakan tanaman bernilai ekologis dan ekonomis,” tegasnya.
Bagi Doni, menjadi patriot lingkungan, tidak saja membawa kebaikan kepada lingkungan, tetapi bisa juga membawa manfaat ekonomi. Salah satunya adalah dengan penghijauan menggunakan tanaman bernilai ekologis dan ekonomis.
“Nusantara adalah negeri kaya raya. Karena itu pula banyak negara menjajah wilayah kita, mulai dari Inggris, Perancis, Portugis, Belanda, dan Jepang. Semua karena kekayaan alam kita yang melimpah ruah. VOC bahkan menjadi perusahaan terkaya di dunia dengan asset senilai kekayaan VOC capai Rp112,6 Kuadriliun (USD 7,9 triliun) setara gabungan 20 perusahaan Top Dunia,” jelasnya.
Dengan menjadi patriot budaya merawat dan menanam pohon, maka kita bisa mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai mercu suara dunia. “Itu artinya, generasi muda yang peduli lingkungan adalah patriot bangsa. Camkan baik-baik dalam benak dan keyakinan kita: Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita,” tandas Doni.