32.6 C
Jakarta

Dikdasmen–FAI UMS Dorong Guru ISMUBA Melek Teknologi

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Majelis Dikdasmen (Majelis Pendidikan)  PDM Kota Surakarta bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan deep learning bagi guru ISMUBA (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab) Sekolah Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta.

 

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi digital, khususnya deep learning, sebagai inovasi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Teknologi ini diharapkan mampu memperkaya pengalaman belajar siswa sekaligus meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di sekolah Muhammadiyah.

 

Ketua Majelis Pendidikan PDM Kota Surakarta, Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa pendidikan ISMUBA merupakan sarana strategis dalam menanamkan nilai dan cara pandang Muhammadiyah kepada peserta didik.

 

“Pendidikan ISMUBA atau AIK adalah wahana sosialisasi dan internalisasi cara pandang Muhammadiyah terhadap ajaran Islam, dengan tujuan agar seluruh warga sekolah, madrasah, dan pesantren mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Muhammadiyah,” ujarnya, Sabtu (27/12).

 

Sebagai pemateri pertama, dosen FAI UMS Dr. Istanto, S.Pd.I., M.Pd. menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Ia menilai deep learning dapat menjadi salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

 

“Dengan memanfaatkan teknologi seperti deep learning, kita dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa, sekaligus membantu guru dalam mengoptimalkan proses pembelajaran,” jelasnya.

 

Sementara itu, pada sesi berikutnya, Dr. Mohamad Ali kembali memaparkan materi terkait penerapan deep learning dalam konteks pendidikan agama. Menurutnya, teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menganalisis data pembelajaran dan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ISMUBA.

 

“Deep learning dapat digunakan untuk menganalisis data pendidikan dan memperkuat pemahaman siswa dalam bidang agama, terutama dalam pembelajaran ISMUBA,” ungkapnya.

 

Tidak hanya bersifat teoritis, pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi praktikum. Para peserta diberi kesempatan untuk langsung mencoba mengaplikasikan konsep deep learning dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru didorong untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan di kelas masing-masing.

 

Melalui kegiatan ini, Istanto berharap guru ISMUBA semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi teladan dalam pemanfaatan teknologi secara bijak di lingkungan sekolah. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.

 

Kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan pada Sabtu (14/12) merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat UMS berbasis pengembangan dan pemberdayaan desa binaan. Ke depan, UMS berharap dapat terus menghadirkan program pelatihan dan pendampingan serupa guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.

(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!