BAKU, MENARA62.COM — Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Din Syamsuddin berada di Baku, Azerbaijan. Kunjungan Din Syamsuddin untuk mengikuti The 2nd Baku Summit of World Religious Leaders (Pertemuan Puncak Para Tokoh Agama Dunia Baku Kedua), yang berlangsung pada 14-15 November 2019.
Pertemuan Puncak Pertama berlangsung pada 2016 di kota yang sama. Pertemuan Puncak Kedua, dihadiri sekitar 200 tokoh berbagai agama dunia. Pertemuan itu, dibuka Presiden Azerbaijan Ilham Aliyef, di Baku Convention Centre yang megah. Selain Din Syamsuddin, dari Indonesia juga hadir Anggia Ermarini, Ketua Umum PP Fatayat NU yang juga anggota DPR-RI.
Menurut din, pertemuan itu antara lain membahas sejumlah isu yang menjadi tantangan penciptaan perdamaian dunia. Tantangan itu, antara lain multikulturalisme, ekstrimisme, Islamofobia, Kristenofobia, Anti Semitisme, dan ujaran kebencian. Isu-isu tersebut masih merupakan fenomena dunia dan menjadi kendala besar perdamaian.
Dalam amanat pembukaan, Presiden Ilham Aliyef menjelaskan, multikulturalisme penuh toleransi hidup berkembang di Azerbaijan sejak lama. Toleransi yang ada itu, baik antar agama maupun intra umat Islam yang merupakan kelompok mayoritas di Azerbaijan, khususnya antara Sunni dan Syiah.
Kedua kelompok umat Islam ini, menurut Ilham Aliyef, hidup berdampingan secara damai dalam semangat ukhuwah Islamiyah. Azerbaijan adalah satu dari sejumlah negara yang pernah bergabung dalam Uni Soviet, namun kemudian lepas dari USSR dan merdeka.
Laut Kaspia
Negara yang terletak di pinggir Laut Kaspia dengan penduduk sekitar 10 juta ini, merupakan negara kaya energi, khususnya minyak dan gas. Ibu Kota Baku merupakan kota indah yang memadukan antara tradisi dan modernitas.
Banyak peristiwa dunia berlangsung di Baku, termasuk terakhir Konperensi OKI dan Gerakan Non Blok. Azerbaijan juga merupakan kampung halaman dari banyak ulama, ilmuwan, dan sastrawan Muslim pada abad-abad pertengahan, seperti At-Tusi, atau At-Tabrizi.
Karya sastra populer Laila Majnun ditulis oleh sastrawan Azerbaijan, Nizami Ganjavi. Roman ini akan segera dinaikkan ke layar lebar oleh StarVision.