32.8 C
Jakarta

Direktur PSDKP UMP Tanggapi Pilkada di Banyumas

Baca Juga:

 

PURWOKERTO, MENARA62.COM — Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Purwokerto (PSDKP UMP) Tanggapi Pilkada di Banyumas. Berdasarkan survei yang dilakukan, pemilih pemula masih memiliki kecenderungan mengikuti pilihan orang tuanya dalam memilih.

Direktur PSDKP UMP Dr. Anjar Nugroho mengungkapkan, pemilih pemula menjadi salah satu kelompok pemilih yang cukup berpengaruh dalam gelaran pemilihan umum, termasuk dalam gelaran Pilkada di Banyumas 2018 mendatang. Pasalnya, dari total jumlah pemilih yang ada, 20 % di antaranya merupakan pemilih pemula yang berusia antara 17-22 tahun. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian, tak hanya bagi badan penyelenggara saja, melainkan oleh semua pihak.

“Kecenderungan tersebut didasarkan hasil survei, yang sebagian besar pemilih pemula mengaku mengikuti pilihan orang tuanya, saat berpartisipasi dalam pemilu,” katanya, dalam Sosialisasi Partisipasi Pemilih Pemula, Jumat (13/10/2017) kemarin sore.

Permasalahannya, lanjut dia, partisipasi masyarakat, terutama di kelompok usia di luar usia pemilih pemula, sejauh ini masih sangat rendah, terutama di Banyumas. Untuk partisipasi pemilih usia di atas 40 tahun, masih di angka 9 %. Persentase tersebut sangat berbeda dengan antusiasme yang ditunjukkan para pemilih pemula, yang mencapai 78 %.

Tak hanya dari sisi partisipasi dan kecenderungan pilihan, dalam memilih parpol, pemilih pemula juga memiliki kecenderungan memilih parpol yang nasionalis. Meski tetap ada yang memilih parpol di luar parpol nasionalis.

“Kebanyakan alasannya, karena partai nasionalis dinilai sama dengan anak muda, yang cenderung suka dengan tampilan yang gaul. Tak hanya itu, faktor selebritas, atau keterlibatan publik figur di parpol juga cukup mempengaruhi,” jelas dia.

Direktur Swadesi Institute, Irfan Fakhturohman mengatakan kegiatan tersebut sudah mendapat support dari KPU Kabupaten Banyumas, sekaligus untuk melakukan sosialisasi, termasuk edukasi politik kepada pemilih pemula.

“Kenapa pemilih pemula, karena di Banyumas pemilih pemula sangat potensial. Sehingga pendidikan politik bagi pemilih pemula harus digencarkan sejak dini. Dan ini juga salah satu upaya membantu KPU dalam mensosialisasikan Pemilu kepada pemilih pemula,” tegasnya.

Tak hanya itu, peserta sosialisasi yang didominasi pelajar SMA/SMK tersebut, juga disiapkan untuk membantu program sosialisasi dari KPU, yakni relawan demokrasi yang biasanya dibentuk KPU jelang Pilkada maupun Pemilu.

“Kami harapkan yang ada disini (peserta, red), ke depan dapat dibekali lebih banyak pengetahuan tentang pemilu oleh KPU, sehingga dapat membantu sosialisasi di lingkungan sekitarnya, terutama sesama pemilih pemula,” ujar dia.(Tegar Roli A.)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!