JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan porsi penyediaan infrastruktur transportasi melalui pembiayaan kreatif non APBN, dengan membentuk unit kerja baru bernama Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT).
“Unit Kerja PPIT merupakan unsur penunjang di lingkungan Kemenhub yang dipimpin oleh Pimpinan Tinggi Pratama/Pejabat Eselon II.a dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Sekretaris Jenderal,” ungkap Siti Maemunah, Kepala PPIP dalam media briefing tentang Upaya Mendorong Pembiayaan Infrastruktur Transportasi yang Kreatif dan Inovatif di Tengah Keterbatasan APBN, Jumat (11/8/2023).
PPIT yang baru saja dikukuhkan oleh Menhub, menurut Siti, PPIT adalah sebagai simpul pembiayaan kreatif, yang diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dan mengurangi ketergantungan pembiayaan melalui APBN.
Ia menyebutkan, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2020-2024, disebutkan bahwa kebutuhan pembiayaan infrastruktur transportasi mencapai Rp1.288 triliun, sementara kemampuan fiskal/APBN hanya sebesar Rp227 triliun atau hanya 18% dari total kebutuhan.
“Kita harapkan adanya gap antara kebutuhan dan kemampuan pembiayaan ini akan semakin berkurang jika kita bersama-sama berniat melaksanakan pembiayaan kreatif,” tutur Siti, seraya menyebutkan upaya mendorong pembiayaan kreatif ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenhub, tetapi perlu kolaborasi dan sinergi yang baik antar Kementerian/Lembaga seperti misalnya dengan Kementerian Keuangan, Bappenas, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan unsur terkait lainnya.
Siti mengungkapkan, saat ini terdapat 16 proyek prioritas di sektor transportasi, baik itu di tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi, sampai dengan tahap operasi. Dengan rincian, 5 proyek dalam tahap perencanaan yaitu Bandara Bintan Unsolicited, Bandara Komodo dengan skema BLU bersama swasta, Back Area Patimban, MRT Fase IV, dan LRT Bali Fase 1.
“Kehadiran PPIT diharapkan dapat mempercepat realisasi kerjasama dengan pelibatan berbagai pihak baik itu BUMN/BUMD maupun badan usaha swasta. Kita ingin sektor non pemerintah turut berpartisipasi dalam membangun infrastruktur transportasi dan bersama-sama membangun bangsa,” pungkas Siti.
Seperti diketahui, ke 16 proyek proyek prioritas di sektor transportasi itu adalah:
Transportasi Darat
- Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung – Tahap Persiapan
- Terminal Tipe A Purabaya, Jawa Timur – Tahap Persiapan
- Proving Ground Bekasi – Tahap Konstruksi
- Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad – Tahap Persiapan
Transportasi Laut
- Pelabuhan Baubau – Tahap Persiapan
- Pelabuhan Patimban – Tahap Operasi
- Back Up area pelabuhan Patimban – tahap Perencanaan
- Pelabuhan Anggrek – Tahap Operasi
Transportasi Udara
- Bandara Singkawang – Tahap Persiapan
- Bandara Komodo Labuan Bajo – Tahap Perencanaan
- Bandara Kediri (Unsolicited) – Tahap Konstruksi
- Bandara Bintan (Unsolicited) – Tahap Perencanaan
Transportasi Perkeretaapian
- Perkeretaapian Makassar – Parepare – Tahap Operasi
- KA Prabumulih Tarahan – Tahap Persiapan
- MRT Fase IV – Tahap Perencanaan
- LRT Bali Fase 1 – Tahap Perencanaan
Sebelumnya pada Kamis (10/8), telah dilaksanakan kegiatan peluncuran simpul pembiayaan kreatif penyediaan infrastruktur transportasi yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam kesempatan tersebut dilakukan Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perhubungan dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) tentang pemberian dukungan dalam upaya penyediaan infrastruktur melalui pembiayaan kreatif.
MoU ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto R dan Dirut Pt PII Muhammad Wahid Sutopo. Selain itu, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas dukungannya dalam mendukung pembiayaan kreatif penyediaan infrastruktur transportasi. Penghargaan diserahkan oleh Menhub kepada Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.(*)