JAKARTA, MENARA62.COM – Tempat isolasi mandiri terpadu (isoter) terapung bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala di kapal Pelni dinilai positif dan sangat membantu pemerintah daerah yang mengalami keterbatasan rumah sakit atau ruang isolasi.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus H Purnomo mengatakan langkah ini memberikan dampak positif karena bisa membantu banyak pihak di saat kapal Pelni juga banyak yang portstay karena pembatasan jumlah penumpang yang boleh diangkut.
“Ini menjadi momen bagus, membantu banyak pihak di saat kapal Pelni juga banyak yang portstay di tengah pandemi di mana angkutan penumpang dibatasi,” ujar Agus H Purnomo saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka Diskusi virtual Ditjen Hubla bersama Forum Wartawan Perhubungan di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Agus mengatakan dukungan Presiden dan Menteri Perhubungan juga sangat besar atas adanya isoter apung tersebut. Dirinya juga memberikan apresiasi pada Pemkot Makassar yang menginisiasi dan menggagas adanya program isoter dengan kapal Pelni.
“Untuk itu saya minta Pemda harus proaktif kita dukung penuh supaya manfaatnya bisa dirasakan. Kami dukung supaya program isolasi terapung berjalan baik,” ucap dia.
Walikota Makasar Danny Pomanto mengatakan kehadiran Isoter apung memberikan dampak positif dan menggiatkan pemda untuk mencari OTG atau orang dengan gejala ringan.
“Kalau sebelumnya bingung, kalau ada yang OTG mau di rawat dimana karena RS penuh semia. Kalau sekarang para Lurah saya suruh cari orang yang terkena Covid, kita jemput dan bawa ke kapal” tukasnya.
Kehadiran isolasi apung dengan kapal Pelni di Makassar telah menarik minat pemerintah daerah lainnya yang kemudian di respon oleh Kemenhub dan Pelni dengan mengerahkan armadanya.
Pelni sendiri menyiapkan 3 kapalnya yaitu KMP Umsini, KMP Tidar dan KMP Bukit Raya yang akan menjadi tempat Isoman Terpusat Apung di Kota Medan, Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Sorong, dan Kota Jayapura.
