JAKARTA, MENARA62.COM– Merasa dirugikan dengan berita-berita hoax di media sosial, tim legal First Travel berkunjung ke Kementerian Agama. Dalam kunjungan tersebut, Icha Zulfida, mewakili Manajemen First Travel, memberikan klarifikasi terkait isu gagalnya puluhan calon jamaah umroh First Travel ke Tanah Suci.
“Kabar yang sudah tersebar di masyarakat tersebut tidak benar karena yang terjadi bukan kegagalan berangkat namun tertunda akibat adanya kendala teknis,” jelas Icha, Senin (17/04/2017).
Ke-45 jamaah tersebut kata Icha sudah diberangkatkan dan menerima kompensasi yang sepadan.
Diakui penyebaran berita-berita hoax sangat merugikan manajemen First Travel. Jika situasi tersebut dibiarkan terus bisa mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan jasa layanan First Travel.
“Karena itu kami tengah menempuh jalur hukum terhadap siapa saja yang menyebarkan berita hoax yang bersifat menyudutkan kami,” tambahnya.
Meski demikian, Icha menyadari bahwa dalam dunia bisnis, berita hoax telah banyak digunakan oleh kompetitor sebagai upaya menjatuhkan lawan. Cara-cara yang tidak terpuji ini memang sangat merugikan.
Paket umroh reguler dengan biaya promosi menjadi jenis paket yang sering menjadi korban berita hoax. Sebentar saja mengalami penundaan, berita hoax langsung menyebar di media sosial.
“Tetapi ini jenis promo yang menarik. Buktinya saat ini banyak jasa travel umroh yang meluncurkan paket-paket umroh promo berbiaya murah seperti yang sudah dilakukan First Travel,” tukas Icha.
Selama periode keberangkatan November 2016 – Maret 2017 saja, FT berhasil memberangkatkan dan memulangkah 40.000 jamaah umroh tanpa kendala.