SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, sukses melaksanakan kegiatan upacara bendera, Senin (25/8/2025).
Pukul 07.00 WIB kegiatan upacara bendera dimulai. Kegiatan dilaksanakan di halaman sekolah sehat. Para petugas upacara sudah siap melaksanakan kegiatan tersebut.
Pembina upacara Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Dwi Jatmiko MPd mengatakan ketertiban upacara merupakan cermin dari kedisiplinan. Suasana upacara yang tertib menjadi indah untuk dipandang. Mengutip pepatah arab “Man Jadda Wajada”.
“Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat hasil. Disiplin adalah kunci kesuksesan,” ujarnya, sambil tersenyum.
Dia berpsesan kepada pesera upacara agar senantiasa menerapkan tiga kunci kesuksesan dan selalu mengedepankan akhlak yang baik. Unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah bersih sehat hijau dan Lestari.
“Bapak berpesan, anak-anakku harus selalu menerapkan ketiga kunci. Wajib beribadah kepada Allah SWT. Yang kedua, berbakti kepada kedua orang tua, orang tua yang ada di sekolah dan dirumah doa orang tua. Dan yang ketiga itu belajar,” pesannya.
Selanjutnya, siapkan Penilaian Sumatif Tengah Semester ganjil (PSTS). “Hindari diri dari rasa malas untuk belajar. Mari songsong PSTS penuh semangat. Anak hebat orang tua terlibat. Contoh disiplin anak-anak dan guru karyawan membawa lanyard id card di lingkungan sekolah yang berdiri sejak 1935 ini dan saat ini telah berusia 90 tahun, alhamdulillah,” bebernya.
Harapannya, semoga para siswa bisa menerapkan disiplin waktu waktu dengan sebaik-baiknya dalam hal shalat, belajar, dan bermain.
“Supaya peserta didik mampu belajar dengan menggembirakan, dengan pendekatan pembelajaran mendalam, bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik. Disiplin bisa dengan memakai seragam lengkap mulai dari memakai ikat pinggang, untuk siswa laki-laki memakai topi,” harapnya.
Kegiatan upacara rutin ini terlaksana bukan hanya sebagai sikap untuk mencintai negaranya, atau memahami dan mengenal Pancasila dan UUD tahun 1945.
“Namun, sekaligus menanamkan sikap displin, menghargai siapapun yang mendapat amanah sebagai petugas upacara, dan melaksanakan tanggung jawab. Yang muaranya semangat maju, mandiri, berilmu tinggi, berakhlak mulia, serta berjiwa inovatif dan kreatif. Pelajar ini juga memiliki sikap empati, disiplin, dan mampu bekerja keras serta berkolaborasi dengan orang lain untuk kemaslahatan masyarakat,” pungkasnya. (*)


