JAKARTA, MENARA62.COM — Pertumbuhan pasar properti pada tahun 2017 memang tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meski demikian ada prospek yang menjanjikan dari perekonomian Indonesia yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3 persen pada semester kedua-2017. Hal ini mencuat melalui diskusi yang dilakukan oleh Menara 62.com bekerja sama dengan Ilove property.id siang tadi, Kamis (5/10/2017).
Sebelum dilaksanakan diskusi panel, diadakan penandatanganan antarkedua pihak yang masing-masing diwakili oleh pimpinan redaksi Menara62.com Imam Pirhadiyoko dan General Mangaer Ilove Propery, Aranda Ara.
Kegiatan ini diadakan di Aula Ahmad Dahlan, Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah penandatanganan kedua perwakilan perusahaan tersebut, diskusi dimulai dengan diisi oleh Anggawira dari BPP HIPMI, Wakil Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ir. H. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M., dan Hary Tasmana Managing Director PT Pinroll.
Pada diskusi panel yang bertema: Momentum Kebangkitan Properti dari Kacamata Ekonomi Politik 2017 ini, Syauqi Soeratno mengungkapkan dunia properti dapat menjadi penggerak ekonomi umat tidak hanya untuk Muhammadiyah tapi juga untuk negara dan bangsa. “Harapannya diskusi tadi dapat membantu prekonomian dan memberi manfaat, semakin banyak manfaat semakin bagus. Tadi kita bicara properti harapannya bisa mengerucut tujuan dari persyarikatan Muhammadiyah, yang tujuannya demi bangsa,” jelas Syauqi.

Diskusi panel yang dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan seperti agen properti, pengusaha, hingga perwakilan perusahaan properti tersebut. Syauqi meminta acara ini mampu melahirkan sebuah rekomendasi untuk masyarakat dan pengusaha properti nasional guna mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional.
“Hal ini kembali pada kita semua, kalau hanya berhenti pada diskusi tadi, maka tidak ada impact-nya. Saya minta kepada Menara62 untuk selalu menghidupkan ini, membuat terobosan membangun rekomendasi untuk dijalankan persyarikatan dan masyarakat. Tidak hanya untuk Muhammadiyah tapi juga untuk masyarakat dan negara. Rekomedasi konkret yang bisa ditindaklannjuti misal kepada pebisnis maupun kepada pemerintah,” tambah Syauqi.
Diskusi ini digagas dari ramainya pembahasan mengenai kekurangan pasokan rumah (backlog) di Indonesia sebanyak 15 juta unit. Saat ini, pemerintah Jokowi juga tengah menggalakkan pengadaan 1 juta unit rumah. Aturan tersebut telah dituangkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2016 yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 2015.