SOLO, MENARA62.COM -– Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Gandeng SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta untuk kembangkan industri kreatif. Kerjasama itu dikemas dalam gerakan Semar Kuncoro atau Semangat Kreatif Kuno Moncer Monco Negoro terjemahan dari “Solo Past is Solo Future”.
Kebijakan ekonomi kreatif, Kebijakan Smart City bertumpu pada industri kreatif. Semar Kuncoro, sebuah gerakan masyarakat yang ada di kota Solo. Sebagai gerakan, agar Semar Kuncoro jalannya tidak menjadi terseok-seok, perlu mendapat dukungan semua pihak, salah satunya sekolah.
“Jadi tidak hanya dari dinas saja bersemangat untuk mengkreatifkan, tetapi semangat kreatif kuno yang disokong semua elemen dan produk, disana bisa digunakan masyarakat seperti Batik, Blangkon, Gamelan, Wayang, Lukis Kaca, dan lain-lain,” ujar Ariani Indriatuti Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Senin (20/5/2019).
Ariani menuturkan, pemkot Solo memiliki tiga program. Pertama gebrakan kolaborasi “May Day’’ dengan jalan sehat yang dihadiri sebanyak 1500 peserta dan berjalan damai dan didukung semua dina kota Surakarta dan masyarakat.
Kedua, gerakan masyarakat “Semar Kuncoro” menjadi kata kunci untuk pengembangan sentra IKM Kreatif Semanggi Harmoni.
Ketiga, Skill Development Center (SDC) program, peningkatan kapasitas Canakar melalui pelatihan yang tersertifikat dan proses penempatan atau penyaluran kerja.
Dalam kolaborasi ini, ia mengatakan, bisa meningkatkan kerja sama kelembagaan dalam rangka penumbuhan wirausaha baru, dan memajukan perekonomian melalui pengembangan bidang Industri Kecil Menengah (IKM) Kreatif.
Ia berharap, kerjasama ini, dapat diikuti pula oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada khususnya di Kota Solo.
“Pemanfaatan bersama prasarana dan sarana untuk mendukung kegiatan semua pihak dan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang saling menguntungkan dan bersinergi serta kolaborasi,” katanya.
Sementara itu, Sri Sayekti SPd MPd, Kepala Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, menyambut baik kesempatan kerjasama antara Industri Kreatif dengan sekolah. Langkah ini, untuk memajukan pendikan kota Surakarta, agar tidak tergantung dari satu sisi prestasi akademik, tetapi juga kekuatan kolaborasi antar dan antara semua pihak yang berkepentingan.
“Prinsipnya menyambut baik, anak-anak mendapat inspirasi untuk menjadi entrepreneur. Selama bisa bermanfaat, kita akan berkolaborasi untuk meningkatkan prestasi baik akademik, non akademik maupun budaya,” ujarnya.
Ia berharap, ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari dalam dan dari luar untuk mendorong perkembangan pendidikan. Artinya, pendidikan tidak hanya berkutat belajar memahami buku teks, tapi juga tentang mendidik anak untuk siap bermasyarakat.
“Siap mengembangkan usaha tanpa bergantung pada orang lain, keberhasilan dinas tidak terlepas dari sekolah,” ujar Sri.