26.2 C
Jakarta

DKI Jakarta menjadi Provinsi dengan Realisasi Investasi PMDN Tertinggi Se-Indonesia dalam Tiga Tahun Berturut-Turut

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendatangkan Investasi di Ibu Kota telah menunjukkan hasil positif. Berdasarkan laporan Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang disampaikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Realisasi Investasi Penanaman Modal Provinsi DKI Jakarta Periode Triwulan IV (Oktober s.d. Desember) Tahun 2019 adalah sebesar Rp28,3 triliun yang terdiri PMDN sebesar Rp20,5 triliun dan PMA sebesar US$ 0,5 miliar atau setara Rp7,8 triliun dengan kurs APBN 2019 US$1= Rp.15.000.

Sedangkan untuk total realisasi ivestasi PMA dan PMDN Provinsi DKI Jakarta Periode Januari s.d Desember 2019 mencapai Rp123,9 triliun atau 123,7 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022, yaitu sebesar Rp100,2 triliun. Dengan demikian realisasi investasi Provinsi DKI Jakarta secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 8,5 persen dibandingkan dengan Periode yang sama di tahun 2018 yakni sebesar Rp114,2 Triliun. Dan telah berkontribusi sebesar 15,3 persen dari Total Realisasi Investasi Indonesia sepanjang tahun 2019, yaitu sebesar Rp809,6 triliun.

“Investasi masih menopang perekonomian di Jakarta. Alhamdulillah, pada tahun 2019 realisasi investasi menembus angka Rp123,9 triliun dan telah melampaui target yang ditetapkan RPJMD Provinsi DKI Jakarta, sebesar Rp100,2 triliun,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra saat ditemui di Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta Jl. HR Rasuna Said Kav.C22, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (5/2/2020).

Benni menyebutkan berdasarkan data BKPM RI, selama kurun waktu tiga tahun terakhir, Provinsi DKI Jakarta masih menempati posisi realisasi Investasi PMDN tertinggi se-Indonesia. Pada tahun 2017 Realisasi Investasi PMDN di DKI Jakarta sebesar Rp47,3 triliun, pada tahun 2018 Realisasi Investasi PMDN di DKI Jakarta sebesar Rp49,1 triliun dan terakhir pada tahun 2019 Realisasi Investasi PMDN di DKI Jakarta menembus angka Rp62,1 triliun.

“sejak tahun 2017 s.d. 2019, Realisasi Investasi PMDN di DKI Jakarta selalu menempati posisi tertinggi di Indonesia,” ujar Benni.

Benni memaparkan dengan luas wilayah daratan DKI Jakarta yang hanya sebesar 662,33 Kilometer persegi, atau 53 kali lebih kecil dibanding luas wilayah provinsi lainnya di pulau Jawa, pencapaian Realiasai Investasi sepanjang tahun 2019, sebesar Rp123,9 triliun merupakan pencapaian yang patut dibanggakan. Pasalnya berdasarkan data pada website Badan Pusat Statistik luas wilayah Provinsi Jawa Barat seluas 35.377,76 Kilometer persegi, Provinsi Jawa Tengah 32.544,12 Kilometer Persegi, Provinsi Jawa Timur seluas 47.799,75 Kilometer persegi dan Provinsi Banten seluas 9.662,92 Kilometer persegi.

“Realisasi Investasi sepanjang tahun 2019 Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp123,9 triliun dengan Realisasi Investasi PMDN tertinggi se-Indonesia, sebesar Rp62,1 triliun dan Realisasi Investasi PMA sebesar US$ 4,1 miliar atau Rp61,8 triliun merupakan pencapaian yang membanggakan jika dibandingkan dengan luas wilayah DKI Jakarta yang hanya 1,87 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujar Benni.

Benni menambahkan dengan pencapaian tersebut telah membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, meskipun dengan luas wilayah daratan yang lebih kecil dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa namun tetap memberikan kinerja positif dalam mendatangkan investasi di Ibu Kota.

Adapun fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendongkrak realisasi investasi yaitu dengan memperkuat faktor kompleks lainnya yang terkait satu sama lain, diantaranya kelembagaan penanaman modal yang terintegrasi; promosi investasi daerah yang efektif dan efisien; pembangunan infrastruktur fisik; penyelenggaraan pelayanan perizinan yang cepat, mudah, aman dan nyaman; penciptaan tenaga kerja yang produktif; memastikan keamanan kegiatan usaha di DKI Jakarta bersama instansi terkait; kinerja ekonomi daerah yang baik; dan meningkatkan peranan dunia usaha dalam perekonomian daerah; serta yang terpenting adalah adanya komitmen pemerintah provinsi dalam pengembangan dunia usaha.

“Alhamdulillah pencapaian dan peningkatan Realisasi Investasi di Jakarta yang membanggakan dalam tiga tahun terakhir, telah membuktikan bahwa Pemprov. DKI Jakarta dibawah Kepemimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, fokus bekerja memberikan pelayanan nyata kepada warga Ibu Kota melalui penguatan berbagai faktor kompleks yang menciptakan iklim usaha yang kondusif di Jakarta,” ujar Benni.

Sektor Usaha yang Diminati

Pada Periode Triwulan IV tahun 2019, Sektor usaha PMA yang paling diminati yaitu Perumahan, kawasan industri dan perkantoran, dengan bidang usaha seperti jual beli atau sewa menyewa real estate dan gedung perkantoran sebesar US$ 0,29 miliar (56%); Jasa lainnya sebesar US$ 0,14 miliar (26%); dan Perdagangan dan Reparasi sebesar US$ 0,04 miliar (9%). Adapun negara asal investor yang melakukan Realisasi Investasi terbesar di DKI Jakarta pada Periode Triwulan IV tahun 2019 bersumber dari Hongkong, Republik Rakyat Tiongkok sebesar RpUS$ 0,16 miliar (32%); Jepang sebesar US$ 0,12 miliar (21%); dan Singapura sebesar US$ 0,09 miliar (18%).

“asal negara investor yang melakukan realisasi investasi terbesar di Jakarta pada Periode Triwulan IV tahun 2019, bersumber dari Hongkong RRT sebesar US$ 0,16 miliar,” ujar Benni.

Sedangkan Pada Periode Triwulan IV tahun 2019, sektor usaha PMDN yang paling diminati yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp11,8 triliun (56%); Perumahan, Kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp3,4 triliun (17%); dan Jasa lainnya sebesar Rp1,8 triliun (9%).

“pembangunan jalur moda transportasi yang terintegrasi, berdampak positif terhadap peningkatan Realisasi Investasi PMDN di DKI Jakarta,” ujar Benni.

Sementara itu, Benni merinci Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta yang mencatatkan kinerja realisasi investasi selama Periode Triwulan IV tahun 2019 yaitu Jakarta Pusat sebesar Rp13,8 triliun, Jakarta Selatan sebesar Rp8,6 triliun, Jakarta Barat sebesar Rp2,1 triliun, Jakarta Timur sebesar Rp1,9 triliun dan Jakarta Utara sebesar Rp1,9 triliun.

Jakarta Pusat menjadi Kota Administrasi yang mencatatkan Realisasi Investasi baik PMA dan PMDN tertinggi pada Periode Triwulan IV tahun 2019,” ujar Benni.

Penguatan Fungsi Penanaman Modal

Memasuki tahun 2020 Benni menegaskan pihaknya akan melakukan upaya optimal untuk meningkatkan realisasi investasi salah satunya melakukan penguatan fungsi penanaman modal melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dimana setiap Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UP PMPTSP) Kota Administrasi memiliki Satuan Pelaksana (Satpel) Penanaman Modal yang mempunyai tugas pendataan dan pengendalian penanaman modal, serta fungsi pelaksanaan pendataan dan pengawasan penanaman modal di UP. PMPTSP Kecamatan dan UP. PMPTSP Kelurahan.

“Dengan penguatan fungsi penanaman modal maka kami akan melakukan sejumlah strategi untuk peningkatan jumlah investasi antara lain melakukan sosialisiasi mengenai pendataan, layanan konsultasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) kepada perusahaan di wilayahnya.”

Benni menambahkan seluruh UP PMPTSP Kota Administrasi harus melakukan koordinasi paling sedikit satu bulan sekali dengan Satpel Penanaman Modal UP PMPTSP Kota, UP PMPTSP Kecamatan dan UP PMPTSP Kelurahan tentang hasil pendataan, pengendalian dan pengawasan penanaman modal.

“urusan pemerintahan di bidang penananaman modal telah menjadi tugas pokok dan fungsi sampai dengan tingkat UP PMPTSP kelurahan. Diharapkan strategi tersebut dapat meningkatkan kesadaran perusahaan dalam menyampaikan kewajiban Laporan Kegiatan Penanaman Modal. (LKPM) dan pengendalian/pengawasan terhadap perusahaan penanaman modal, sehingga realisasi investasi di DKI Jakarta dapat terus meningkat,” tutup Benni. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!