SITTWE, MYANMAR, MENARA62.COM– Ditengah situasi yang mencekam di Myanmar paska tragedi kemanusiaaan di Rakhee, tim Dompet Dhuafa akhirnya berhasil mengantarkan 20 ekor sapi kurban dari masyarakat Indonesia. Puluhan sapi tersebut diantar dan dipotong di camp pengungsian Rohingya dengan difasilitasi KBRI.
“Awalnya KBRI meminta kami mempertimbangkan situasi yang sangat berbahaya. Tetapi kami membawa amanah dari para pemberi kurban di Tanah Air. Karenanya apapun risikonya kami bertekad mengantarkan kurban ini ke pengungsi Rohingya,” papar Shofa, salah satu tim kemanusiaan Dompet Dhuafa dalam siaran persnya, Minggu (3/9).
Ke-20 ekor sapi yang disalurkan kepada pengungsi Rohingya tersebut merupakan hasil program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa.
Tim dikatakan Shofa tiba di lokasi sehari setelah Idul Adha. Setelah sebelumnya tim harus melalui proses dan jalanan yang cukup panjang dibawah penjagaan militer setempat.
Setelah meneliti kondisi Hewan yg harus sesuai untuk dijadikan hewan ternak, tim berhasil mengantarkan hewan kurban ke camp pengungsian di Sittwe.
“Alhamdulillah, Allah mudahkan semua urusan kami, dan pada Sabtu hewan kurban disembelih di camp pengungsian,” tambahnya.
Diakui masyarakat menyambut dengan bahagia hewan kurban asal masyarakat Indonesia tersebut. Sebab sebelumnya memang ada larangan dari pemerintah setempat. Bahkan di Yangon, tak ada penyembelihan hewan kurban.
“Tentunya terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Dompet Dhuafa, khususnya para donatur yang menghadirkan kurban di sini. Kami sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di sini, selalu membuka tangan untuk bersinergi dalam mengatasi krisis kemanusiaan ini. Semoga hadirnya kurban kali ini terus membawa berkah dan cepatnya perdamaian bagi saudara-saudara kita ini,” ungkap Yasfitha Febriany Murthias, selaku Sekretaris II Sosbud KBRI di Yangon, yang mewakili pemerintah Indonesia dalam menjembatani penyaluran hewan kurban di Myanmar