Bermimpi punya dompet syariah boleh-boleh saja. Tapi dari mana memulainya? Semua ada prosesnya. Tidak bisa buru-buru. Apalagi dengan cara bypass.
Tidak bisa ujug-ujug Anda menawarkan dompet syariah. Itu keinginan Anda. Bukan kebutuhan saya.
Berangkatnya harus dari kebutuhan konsumen. Mulai dari yang paling sederhana. Misalnya: pembayaran zakat fitri.
Mengapa tidak dimulai dari NPWZ? Masyarakat hanya butuh bayar zakat mudah. Sementara NPWZ adalah keinginan Anda. Maka, NPWZ bisa menjadi “gimmick” bagi yang bersedia membayar menggunakan aplikasi itu.
Mari kita membayangkan sebuah layanan bayar zakat fitri yang mudah sebagai berikut:
0. Saya mau bayar zakat fitri. Maka saya download apps zakat fitri dari playstore, appstore atau via website.
0. Setelah install, saya melakukan proses pendaftaran sebagai member pembayar zakat fitri dengan memasukkan data nama wajib zakat, tanggal lahir, nomor KTP (bagi yang sudah dewasa), email dan alamat.
0. Bila proses berhasil, saya mendapat notifikasi: nomor keanggotaan. Untuk masing-masing nama yang didaftarkan.
0. Proses registrasi selesai. Sekarang saya bisa membayar zakat fitri menggunakan aplikasi.
0. Dalam aplikasi baru ada satu pilihan: zakat fitri. Lalu saya pilih cara bayar: ATM, m-banking atau e-money.
0. Cara kerjanya mirip situs perjalanan. Pilih dulu yang hendak ditunaikan. Setelah selesai, silakan bayar dengan berbagai cara.
Bila aplikasi zakat fitri telah selesai, sistem dikembangkan lagi. Versi 0.2 menambah fitur zakat lainnya: zakat simpanan uang, zakat simpanan emas, zakat simpanan perak, zakat profesi, zakat perdagangan, zakat pertanian dan zakat peternakan.
Versi 0.3 bisa ditambah lagi dengan fitur pembelian paket aqiqah dan paket qurban.
Versi 4.0 bisa ditambah lagi dengan paket pembelian polis asuransi syariah untuk perjalanan haji dan umrah serta halal tour.
Versi 5.0 bisa ditambah lagi dengan fitur bayar biaya sekolah, bayar busway, bayar commuterline, bayar MRT, bayar makan dan lain-lain.
Pada tahap inilah dompet syariah akan jadi dengan sendirinya.
