32.1 C
Jakarta

Dorong Desa Wisata Berkelanjutan, Tim PDB UMS Hibahkan Mesin Pencacah ke Kampung Edukasi Duren Sari

Baca Juga:

BOYOLALI, MENARA62.COM – Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyerahkan mesin pencacah sayuran dan kotoran kepada pengelola Kampung Edukasi Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo pada Selasa (23/9). Penyerahan dilakukan oleh tim yang dipimpin Agus Triyono dari Program Studi Ilmu Komunikasi UMS sebagai bagian dari dukungan pengembangan wisata edukasi berbasis lingkungan.

Bantuan mesin pencacah ini dimaksudkan untuk memperkuat program pengolahan pupuk organik yang tengah digalakkan di Desa Kembangkuning. Melalui alat tersebut, proses pencacahan bahan organik seperti sisa sayuran, dedaunan, maupun kotoran ternak dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik yang tidak hanya berguna bagi pertanian warga, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi para pengunjung Kampung Edukasi Duren Sari.

Agus Triyono, Ketua Tim Pengabdian UMS, menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi limbah pertanian yang selama ini belum dikelola dengan baik. “Setiap hari, aktivitas pertanian menghasilkan berbagai jenis sampah organik, mulai dari sisa sayuran, daun, hingga kotoran ternak. Ironisnya, limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan alat ini, kami harap mitra bisa mengolah sampah dengan baik, sekaligus dapat digunakan untuk pengembangan sentra edukasi berbasis lingkungan,” jelasnya.

Kampung Edukasi Duren Sari selama ini dikenal sebagai desa wisata yang tidak hanya menawarkan daya tarik wisata budaya, tetapi juga mengedepankan konsep edukasi, termasuk pemanfaatan energi alternatif, pengolahan sampah, dan pertanian berkelanjutan. Dengan adanya dukungan sarana teknologi tepat guna, diharapkan desa ini mampu menjadi rujukan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat.

Sementara itu, Uun Sismiyardi, pengurus Pokdarwis Setia Tuhu sekaligus pegiat Kampung Edukasi, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diterima. “Pemberian alat ini sangat membantu kami. Selain untuk memproduksi pupuk organik, yang paling penting juga adalah kami dapat mengembangkan Kampung Edukasi Duren Sari menjadi destinasi wisata edukasi lingkungan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Agus Triyono juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPPM Kemdiktisaintek dan DRPPS UMS atas dukungan pendanaan yang memungkinkan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat Desa Kembangkuning. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!