JAKARTA, MENARA62.COM – Industri halal Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan pada periode 2023-2024. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekonomi syariah global. Berbagai kebijakan strategis dan dukungan pemerintah terhadap industri halal telah mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan, sehingga memperluas kontribusi Indonesia dalam rantai nilai halal global.
“Adapun sektor unggulan halal tersebut, antara lain sektor makanan dan minuman halal serta modest fashion, mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen (YoY) dan 3,81 persen (YoY). Ini menunjukkan bahwa di masa depan, pertumbuhan ekonomi nasional dapat didominasi oleh ekonomi syariah melalui perkembangan industri halal,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu (27/11).
Menperin juga mengemukakan bahwa ekonomi syariah dan industri halal memiliki potensi yang sangat besar. Merujuk pada data yang dirilis dalam State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) edisi 2023/2024, konsumsi produk halal global diperkirakan mencapai USD2,4 triliun pada tahun 2024.
Salah satu strategi yang dijalankan oleh Indonesia melalui Kementerian Perindustrian adalah memperluas promosi produk halal pada ajang internasional bergengsi, di antaranya dengan partisipasi pada “Halal Expo Turki,” yang merupakan salah satu pameran halal terbesar di dunia. Pada tahun 2023, Indonesia berhasil mencatatkan capaian komitmen transaksi perdagangan sebesar Rp10,4 miliar. Keberhasilan tersebut menjadi momentum strategis untuk melanjutkan langkah promosi yang lebih terarah. Pada tahun 2024 ini, Indonesia kembali hadir dengan Paviliun Indonesia yang menampilkan produk-produk unggulan dari berbagai sektor.
Dalam pameran tersebut, Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia yang menampilkan 12 pelaku industri unggulan sebagai co-exhibitor, yaitu 1.) PT Bintan Inti Industrial Estate, 2.) PT Binabusana Internusa, 3.) PT Cinquer Agro Nusantara, 4.) PT Formosa Ingredient Factory, Tbk, 5.) PT Jayatama Selaras, 6.) PT Kapal Api, 7.) PT Lestari Jaya Bangsa, 8.) PT Priskila Prima Makmur, 9.) CV Realsa Natural, 10.) PT RM Deltasari Indah, 11.) PT Surabaya Indah Permai, dan 12.) PT Venamon. Kehadiran para pelaku usaha ini mencerminkan keberagaman produk halal unggulan Indonesia, mulai dari makanan, minuman, hingga kosmetik.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Paviliun Indonesia juga mengadakan side events berupa Business Forum, dengan tema “Start Your Business in Indonesia” dan “Natural Wellness from Indonesia” di hari pertama. Selanjutnya, pada hari kedua diisi dengan tema “Indonesia Delight, Don’t Start or You Regret It!” dan “An Exotic Experience from The Soul of Nature.” Hari ketiga menampilkan tema “Discover the Impressive Beauty of Indonesia” serta “Enhancing Assurance Through Halal Packaging.”
Forum-forum tersebut menghadirkan sepuluh narasumber yang merupakan pelaku industri dari berbagai sektor seperti makanan dan minuman, personal care, obat tradisional, alas kaki, pakaian, dan kemasan serta fasilitator investasi. Acara ini berhasil menarik sekitar 50 peserta per hari, termasuk perusahaan, akademisi, dan pemangku kepentingan yang tertarik pada peluang dekarbonisasi dan investasi di Indonesia.
Dengan partisipasi ini, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai pusat industri halal global, sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di masa depan.(*)