JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengundang para mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berminat menjadi pengusaha eksportir untuk mengikuti program Studi Independen Bersertifikat Be A Digital Exporter dan Studi Independen Vokasi Digital Ekspor Fesyen yang digelar oleh Yayasan Sekolah Ekspor Nasional dan PT LaCorre Loka Maya. Kedua program tersebut terbuka bagi mahasiswa minimal semester 5 pada program S1/D4 atau semester 4 pada program D3.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan program studi independen ekspor ditujukan bagi mahasiswa yang berminat untuk mendalami ilmu pengetahuan dan ketrampilan di bidang ekspor. “Sekolah ini tujuannya melatih adik-adik mahasiswa mengenal seluk-beluk bagaimana menjadi pedagang internasional,” kata Nizam pada Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023, Senin (19/6/2023).
Selama tiga tahun program digelar, jelas Nizam, sudah 2.200 mahasiswa mengikuti program ini. Dari jumlah tersebut, 10 persen diantaranya terjun menjadi pengusaha ekspor atau menjadi professional di bidang ekspor atau pembina UKM ekspor.
Mereka lanjut Nizam tidak hanya diajarkan secara teori tetapi juga dimentori oleh para senior eksportir-eksportir di tanah air termasuk juga mengikuti trade expo di Singapura. “Dari program ini kita harapkan dapat melahirkan eksportir-eksportir muda,” tambahnya.
Para mahasiswa peserta program studi independent ekspor yang lolos akan mengikuti pembelajaran praktis intensif selama satu semester penuh. Tahun ini pembelajaran akan dimulai pada 14 Agustus 2023 dengan konversi 20 SKS
Nizam mengingatkan bahwa potensi ekspor Indonesia sangat besar. Banyak hasil alam, pertanian juga produk kreatif yang dapat di ekspor ke berbagai negara. Misalnya saja, rumput laut, pisang, mangga bahkan tempe.
Sekolah Ekspor yang diinisiasi oleh KADIN merupakan mitra Kemendikbudristek untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka. Program ini didesain sebagai bentuk Program Kolaborasi Nasional Mencetak 500 ribu eksportir baru di tahun 2030 yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Koperasi & UMKM pada 17 Februari 2021.
Tahun ini Sekolah Ekspor dan LaCorre kembali mendapatkan kepercayaan dari Program MSIB Kampus Merdeka untuk menerima mahasiswa baru pada cycle 5 yang pembelajarannya dimulai Agustus 2023.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2023, Sekolah Ekspor menggandeng Korea Trade Agency untuk melatih dan mendidik mahasiswa Indonesia mengenal pasar dan perdagangan internasional. “Selain itu tentu kita berharap hubungan kerjasama antara Korea dengan Indonesia semakin erat,’ jelas Nizam.
Menurutnya kerjasama Indonesia dengan Korea, Meksiko, Asean dan Diaspora di seluruh dunia menjadi contoh nyata kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah dan dunia usaha untuk menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir utama dunia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Ekspor Dr Handito Joewono mengatakan dalam rangka mengakselerasi pencetakan eksportir-eksportir muda, Sekolah Ekspor juga menggelar Export Startup Matchup 2023 yang diikuti 247 tim peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Ratusan tim tersebut saat ini tengah mengikuti program penjurian untuk memilih 5 tim terbaik yang berhak mendapatkan apresiasi Jalan-Jalan Ekspor (JJE) Internasional awal Juli 2023 di Singapura.
Terkait Konferensi Kolaborasi Ekpor Nasional 2023, Handito menjelaskan lebih dari 500 peserta ambil bagian baik secara luring maupun daring. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi, dunia usaha dan perwakilan pemerintah.
“Konferensi ini membahas upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan sinergi di antara para unsur ekosistem eksportir pemula guna meningkatkan ekspor Indonesia secara berkelanjutan,” papar Handito.
Pada kesempatan yang sama, Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia memaparkan Program Ekosistem Hub Ekspor dari Bank Indonesia, diharapkan bisa mensinergikan segenap potensi ekspor Indonesia dari kalangan UMKM dan generasi muda, yang mendapat dukungan sepenuhnya dari Sekolah Ekspor.
“Untuk mempercepat kontribusi kolaborasi nasional, khususnya antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha dalam mengakselerasi kemajuan ekspor Indonesia, diperlukan peningkatan dan perbaikan tertentu,” jelasnya.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 dengan tema “Kolaborasi Perguruan Tinggi, Pemerintah, dan Dunia Usaha untuk Menjadikan Indonesia sebagai Negara Eksportir Utama Dunia” diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran strategis dan komitmen praktis untuk kolaborasi ekspor nasional.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 bertujuan untuk menciptakan platform bagi kolaborasi aktif antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara eksportir utama di dunia. Melalui diskusi, pemikiran strategis, dan komitmen praktis, diharapkan dapat dihasilkan langkah-langkah konkrit untuk mempercepat pertumbuhan dan daya saing sektor ekspor Indonesia. Mari bersama-sama kita berkolaborasi untuk memajukan ekspor Indonesia dan mencapai posisi Indonesia sebagai negara eksportir utama di dunia.