SOLO, MENARA62.COM – Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) takjub dengan Sekolah Penggerak Berkeunggulan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, yang memiliki Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS), tempat bersih, sarana dan prasarana lengkap. Ketakjubannya saat ramah tamah kuliah kerja lapangan (KKL) bertajuk Paradigma Baru Pendidikan Menghadapi Era 5.0, Selasa (24/1/2023).
“Saya dosen pembimbing lapangan membawa 11 Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon. Kesan saya terhadap SD Muhammadiyah 1 Ketelan keren, takjub dan luar biasa. Di Cirebon belum ada BUMS, lingkungan bersih, sarpras lengkap. Semoga setelah pulang dari sini bisa menciptakan dan mencetak sekolah negeri maupun swasta yang memiliki keunikan dan pengembangan wawasan,” kata Diana Setiana, MPd di sela-sela ramah tamah.
Secara resmi, kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan implementation agreement kedua pihak di Aula Sekolah Sehat. Penandatanganan MoU pagi itu oleh Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Hj Sri Sayekti SPd MPd dan Ketua Program Studi PGSD Widia Nur Jannah MPd yang diwakili Diana Setiana MPd.
Adapun tujuan kerja sama bertujuan mengaplikasikan dan meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon dengan sekolah yang berdiri sejak 1935.
Sri Sayekti mengatakan, SD Muhammadiyah 1 terus berupaya untuk meluaskan jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Kali ini bekerja sama dengan FKIP UMC dalam rangka membangun sinergi program pendidikan, khususnya merdeka belajar.
Penandatangan MoU dihadiri oleh beberapa Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Imam Priyanto, bidang Kesiswaan SW Winarsi, bidang al Islam Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin, bidang Humas Jatmiko dan sarpras Jaka Prasetya.
“Pelaksanaan program para pihak akan bersama-sama melaksanakan implementasi kurikulum prodi PGSD melalui program Kuliah Kerja Lapangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengatakan, melalui penandatanganan MoU SD Muhammadiyah 1 dengan Universitas Muhammadiyah Cirebon, diharapkan terjalin kerja sama yang mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat UMC. Juga kemanfaatan bagi sekolah penggerak angkatan pertama ini dan masyarakat.
“Seperti yang disampaikan kepala sekolah bahwa sekolah ini boleh diATM, amati, tiru dan dimodifikasi. Saat ini sekolah akan memasuki 88 tahun dan harus dibranding terus menerus agar memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat dan umat, karena SD ini sebagai sekolah penggerak versi kemendikbud-ristek dan sekolah unggul versi PWM Jawa Tengah,” pungkasnya. (*)