JAKARTA, MENARA62.COM – Rahmawati Husein, dosen Magister Hubungan Internasional (MIHI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meraih penghargaan Human Initiative Lifetime Achievement Award 2019 dari lembaga kemanusiaan PKPU Human Initiative. Bersama Muhammad Jusuf Kalla, penghargaan tersebut diterima oleh Rahmawati pada puncak peringatan Milad Dua Dekade PKPU Human Initiative yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Rahmawati dan Jusuf Kalla dinilai telah berjasa dalam berkolaborasi menuntaskan tantangan kemanusiaan. Rahmawati sendiri yang telah dipercaya PBB untuk menjadi salah satu anggota Advisor Group untuk Central Emergency Response Fund (CERF).
Seperti yang kita tahu, CERF ini merupakan badan yang mengawal dana kemanusiaan yang bersifat taktis, cepat serta apolitis. Dimana, dana dapat disalurkan dalam kurun waktu kurang dari 48 jam, untuk merespons situasi darurat.
Perempuan yang akrab dikenal dengan Ibu Amah ini kata Tomy Hendrajati selaku Presiden Human Initiative selain merupakan seorang dosen juga merupakan salah satu sosok srikandi terbaik kemanusiaan di Indonesia maupun di dunia internasional.
“Pengabdiannya di dunia kemanusiaan selama ini telah banyak menginspirasi para pegiat kemanusiaan untuk terus semangat dalam menuntaskan tantangan kemanusiaan,” kata Tommy.
Sedang Muhammad Jusuf Kalla yang di akhir masa jabatannya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-12 ini dinilai telah berhasil merealisasikan inisiatif untuk mendirikan Indonesian Aid. Penghargaan ini diberikan kepada Jusuf Kalla sebagai apresiasi karena dalam sepanjang pengabdiannya, Jusuf kalla tidak pernah absen dari dunia kemanusiaan terlepas dari apapun jabatan formalnya bagi bangsa dan negara.
“Jusuf kalla juga bukan hanya hadir dalam situasi respon bencana alam namun juga bencana sosial, baik nasional maupun internasional,” lanjut Tommy.
Pengabdiannya dalam dunia kemanusiaan selama ini telah berhasil menginspirasi untuk terus melakukan kolaborasi dalam misi-misi kemanusiaan kedepannya.
Menurut Tommy, momentum Dua Dekade yang mengambil tema Humanity Collaboration ini akan menjadi pembaharuan kembali semangat untuk meneruskan amanah dalam memegang sebuah tongkat estafet kepedulian. Yakni sebuah ajakan untuk berkolaborasi dalam menghadirkan solusi untuk menjawab tantangan kemanusiaan baik dalam maupun luar negeri.
“Kami meyakini bahwa jalan kemanusiaan merupakan strategi untuk membangun peradaban dengan penuh harmoni, menyatukan kekuatan, mengelola perbedaan untuk membangun rasa kepedulian kepada sesame,” tutur Tommy.
Dalam rangkaian acara Milad Dua Dekade tersebut, juga digelar Dialog Kemanusiaan yang bertajuk “Humanity Outlook 2020” : Refleksi perjalanan aktivitas kemanusiaan 2019 dan Prediksi situasi kemanusiaan 2020. Dialog ini menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Edi Suharto selaku Direktur Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Victoria Saiz-Omenaca selaku Head of UNOCHA, Lilik Kurniawan selaku Deputi Pencegahan BNPB, dan Yan Kurniawan selaku Senior Analisis Drone Emprit
Dialog kemanusiaan ini dikemas dalam sebuah Talkshow yang dipandu oleh David Chalik dengan topik pembahasan utamanya ialah pandangan keempat narasumer terhadap aktivitas kemanusiaan saat ini dan langkah yang harus ditempuh para pegiat kemanusiaan di masa depan.
Guna melanjutkan perjuangan di dunia kemanusiaan, pada Milad Dua Dekade tersebut, PKPU Human Initiative menghadirkan wajah baru dengan nama Human Initiative sebagai brand organisasi yang baru. Wajah baru ini diharapkan mampu memberikan semangat baru yang dapat menciptakan suasana dan ritme kerja yang semakin dinamis sehingga mampu menjadi Agile Organization.
“Wajah baru tidak membuat kami menjadi asing, karena jejak dan komitmen kami terus hadir dalam perjalanan kemanusiaan saat ini,” tukas Tommy.
Logo baru Human Initiative menampilkan bentuk dan warna yang memiliki filosofi kuat sebagai organisasi kemanusiaan dunia. Dengan logogram berupa deformasi dari kedua huruf H dan I yang menjadi inisial nama organisasi dan logotype yang berupa tulisan Human Initiative.
Logo baru ini sengaja dibuat perpaduan antara huruf H dan I, dan menggambarkan jabat tangan di antara keduanya yang memiliki arti sebuah ikatan atau jalinan, dan merupakan simbol membangun kerjasama dan hubungan baik, yang diharapkan terus bersinergi untuk saling menguatkan.
Dengan tampilan warna biru yang melambangkan kepercayaan. Artinya Human Initiative lahir untuk memberikan keyakinan dalam menghadirkan solusi bagi permasalahan kemanusiaan secara professional, konsisten dan serius.
Presiden Human Initiative mengatakan bahwa wajah baru ini merupakan sebuah bentuk usaha untuk menciptakan suasana baru yang diharapkan mampu mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi kemanusiaan dunia.
“Baru bukan berarti dari nol, tetapi menjadikan pengalaman sebagai titik tolak perbaikan langkah ke depan menuju ikhtiar worldwide organization,” tutup Tomy Hendrajati.