JAKARTA, MENARA62.COM– Dosen Fakultas Hukum Universitas Borobudur Dr.H. Azis Budianto, SH, MS meminta aparat kepolisian menginvestigasi secara serius pelaku penganiayaan berupa penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Pasalnya tindakan tersebut diyakini sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan langkah KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi.
“Tanpa apriori saya meyakini kejadian tersebut memiliki hubungan sebab akibat terkait profesi Novel Baswedan sebagai penyidik di KPK,” kata penulis buku ‘Hubungan Fungsional Polri dengan Penyidik KPK’ ini saat diminta komentarnya soal penyiraman Novel Baswedan dengan air keras oleh orang tadi subuh, Selasa (11/04/2017).
Menurut dia, saat ini Novel Baswedan tengah melakukan penyidikan terhadap sejumlah kasus besar. Jadi sulit memprediksi bahwa penganiayaan tersebut terkait urusan pribadi. “Ini jelas terkait dengan tugasnya sebagai penyidik,” tambahnya.
Pengalaman di negara-negara maju, penyidik korupsi apabila tengah melakukan penyidikan kasus besar pasti akan diganggu oleh pihak yang merasa terusik. Karena itu dia meyakini apa yang dialami Novel Baswedan pasti tak akan jauh dari kasus yang tengah ditangani.
“Kalau mau didalami polisi bisa memulainya dari kasus apa yang sedang ditangani Novel saat ini,” tambah Azis.
Menurut Azis, sudah menjadi hal yang biasa counter efect (serangan balik) dilakukan oleh pihak yang kasusnya ditangani. Mengingat saat ini yang diserang adalah Novel Baswedan maka patut diduga kasus besar tersebut melibatkan dirinya sebagai penyidik.