JAKARTA, MENARA62.COM– Merawat bayi lahir prematur, tentu tidak semudah merawat bayi yang lahir dengan kondisi normal. Bayi yang lahir belum cukup umur ini, memiliki berat badan rendah (BBR), juga acapkali pembentukan organ tubuh ada yang belum sempurna.
Karena itu banyak kasus bayi lahir prematur yang berujung pada kematian. Ini terjadi akibat penanganan medis yang kurang tepat dan cepat.
Dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA (K), seorang Neonatologist Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengatakan merawat bayi prematur sangat rumit dan kompleks. Dibutuhkan pengetahuan yang luas, kesabaran dan ketrampilan tim yang merawatnya. Termasuk dukungan sarana perawatan medis yang lengkap dan teknologi yang canggih.
“Risiko yang dihadapi pada kasus bayi prematur ini memang besar. Penanganan salah akan membuat bayi meninggal dunia, atau kalaupun terselamatkan bisa mengalami cacat,” jelas Dr Rina, belum lama ini.
Diakui Dr Rina, bayi prematur merupakan penyumbang terbesar dari angka kematian bayi dan memiliki kemungkinan kecacatan fisik. Selain itu bayi prematur yang hidup selamat pun masih memliki kemungkinan mengalami gangguan kognitif, penglihatan dan pendengaran. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dan suppport dari para dokter, orang tua dan pemerintah untuk menginformasikan bagaimana cara pencegahan ataupun bagaimana cara menghadapi dan merawat bayi prematur.
Kasus bayi lahir prematur di Indonesia sendiri cukup tinggi. Data tahun 2010 menunjukkan dari sekitar 4,5 juta kelahiran per tahun, 675.700 diantaranya lahir prematur. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat lima dunia dari 15 juta bayi lahir prematur yang ada.
Melihat masih tingginya angka kelahiran bayi terutama yang disebabkan karena bayi prematur maupun kondisi bayi prematur yang memiliki gangguan kognitif, penglihatan dan pencegahan serta kurangnya pengetahuan, pemahaman dan penanganan yang sempurna dari masyarakat, menggelitik kepedulian dr Rina sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan Bayi Prematur. Ia kemudian menggagas sebuah wadah edukasi interaktif berupa website khusus yang mengupas tuntas segala hal terkait bayi prematur. Website drrina.id ini diharapkan dapat menjadi channel informasi dan komunikasi efektif dengan para orang tua yang memiliki bayi prematur.
“Bayi yang lahir prematur harus ditolong segera dan bersifat sangat darurat, karena menyangkut hidup dan mati serta kecacatan,” tambahnya.
Kepedulian Dr Rina terhadap kasus bayi prematur ini bahkan sering membuatnya harus menghabiskan waktu di rumah sakit dan tidak jarang harus menginap apabila kondisi bayi tidak stabil. Baginya, melihat bayi prematur dapat melewati masa-masa kritis dan menyelamatkan bayi prematur bisa hidup dan tidak cacat merupakan kepuasan tidak terbayarkan karena mereka layak mendapatkan yang terbaik untuk tumbuh bahagia di dunia.
Melalui website drrina.id ini, Dr Rina berharap masyarakat yang memiliki bayi prematur bisa belajar, bisa mendapatkan informasi yang tepat dan mendeteksi kemungkinan gangguan lebih dini, sehingga bayinya bisa tumbuh dengan baik. Ada banyak dokter spesialis anak yang bergabung dan mengisi website tersebut.
Dr Rina sendiri adalah neonatologist dan merupakan salah satu pendiri unit neonatal di RSCM pada tahun 2007. Lahir di Sukabumi – Jawa Barat, pada 28 Juli 1960, Ia bermimpi untuk menjadi seorang dokter sejak kecil. Ia menimba Ilmu Kedokteran dimulai pada tahun 1986, dilanjutan dengan program spesialis Ilmu Kesehatan Anak FKUI, dan program Doktor Ilmu kedokteran di FKUI. Kemudian ia mendalami ilmu perinatologi di Melbourne, Australia.