SURAKARTA, MENARA62.COM– Siang itu, Kamis (25/1/2018) suasana perpustakaan SD Muhammadiyah PK Kottabarat, Solo, Jawa Tengah tampak lebih ramai dibandingkan hari-hari biasanya. Ternyata ada mahasiswa asing yang sedang berkunjung ke perpustakaan sekolah, yaitu Stephanie Oisson (26). Para siswa terlihat sangat antusias berinteraksi dengan mahasiswa tersebut.
Salah satu siswa kelas 4, Mikayla Martana Hadi terlihat asyik bercakap-cakap dengan Stephanie dibantu oleh guru Bahasa Inggris. Dia banyak bertanya tentang keseharian Stephanie.
“Tadi aku bertanya tentang makanan kesukaan Stephanie. Di Solo ia suka makan gudeg karena seorang vegetarian”, kata Mikayla.
Bulan Januari sampai Februari 2018 menjadi momentum spesial bagi SD Muhammadiyah PK Kottabarat karena kedatangan dua tamu istimewa. Mereka adalah Stephanie Oisson (26) dan Jenny Oisson (30), dua mahasiswa dari Malmo University Swedia.
Kedatangan mereka ke SD Muhammadiyah PK Kottabarat dalam rangka penelitian tesis tentang “Gender ini Mathematics”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil Programme for International Students Assessment (PISA) di Indonesia yang menunjukkan bahwa hasil nilai Matematika siswa perempuan lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki. Mereka ingin meneliti lebih jauh tentang pengaruh jender dalam pembelajaran Matematika.
Dalam penelitian ini mereka mengambil sampel kelas 4 dan 5 SD Muhammadiyah PK Kottabarat. Mereka akan mengikuti dan mengobservasi pembelajaran Matematika di kelas 4 dan 5 selama dua bulan ke depan.
Andi Arfianto, guru Matematika kelas 5 menyambut baik penelitian kedua mahasiswa asing tersebut. Ia mengaku lebih termotivasi dalam mengajar dengan kehadiran mereka.
“Ini momentum langka karena kelas saya menjadi sampel penelitian mahasiswa Swedia”, ungkapnya.
Dipilihnya SD Muhammadiyah PK Kottabarat karena sekolah ini menjadi sekolah laboratorium FKIP UMS, dimana Malmo University Swedia bekerjasama dengan UMS untuk kegiatan penelitian, pengiriman dosen, dan pengembangan pendidikan di Indonesia.
Stephanie Oisson merasa terkesan dengan siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat.
“Saya lihat para siswa di sini sangat bersemangat, aktif, dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Ia berharap penelitian ini akan menemukan fakta-fakta baru terkait faktor jender dalam pembelajaran Matematika sekaligus bisa belajar budaya Solo.
Saat ditanya kesannya terhadap Kota Solo, ia mengaku nyaman tinggal di kota ini.
“Kotanya ramai dan masyarakatnya hangat. Sangat membantu penelitian kami,” pungkasnya.