TANGERANG SELATAN, MENARA62.COM – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) berpartisipasi dalam The 11th Indonesia Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Conference and Exhibition (EBTKE ConEx) 2023 yang digelar di ICE BSD Tangerang, 12-14 Juli 2023. Pada kesempatan ini, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam turut menyampaikan terkait peran perguruan tinggi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pelaksanaan tridarma.
“Saat ini salah satu cara untuk membangun transformasi sumber energi yang berkelanjutan adalah melalui peran perguruan tinggi dalam menghasilkan SDM yang berkualitas dan masyarakat yang berkelanjutan,” terang Nizam, Rabu (12/7).
Nizam menjelaskan saat ini sudah banyak program studi yang berkaitan dengan energi baru terbarukan, termasuk program diploma dan lainnya. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah melakukan riset dan pembaruan melalui program Kampus Merdeka.
“Program Kampus Merdeka memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengambil tiga semester di luar program studi mereka. Mahasiswa dapat fokus pada minat dan bakat yang mereka inginkan,” ujar Nizam.
Nizam menyebutkan salah satu program Kampus Merdeka yang dilakukan untuk mendukung pengembangan EBT adalah program Gerakan Listrik Tenaga Surya (GERILYA). Program kolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk mengatasi permasalahan di dunia nyata.
“Mahasiswa dilatih dalam analisis, pelaksanaan, dan pemeliharaan panel surya. Ini memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dan membantu mempersiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan,” kata Nizam.
Nizam menambahkan, inovasi juga merupakan faktor penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi pasar negara maju, tetapi dapat menciptakan inovasi-inovasi baru. Untuk itu, perguruan tinggi didorong untuk dapat bekerja sama dengan pakar ahli di bidangnya untuk menciptakan teknologi baru.
“Selain itu, penting untuk menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dan industri agar produk-produk dari perguruan tinggi dapat dimanfaatkan dalam dunia industri,” ucap Nizam,
Kerja sama antara industri dan kampus dapat diintensifkan melalui program Matching Fund Kedaireka. Nizam mengungkapkan kerja sama tersebut masih terbatas pada kampus-kampus besar, padahal banyak sumber inovasi yang berasal dari kampus-kampus kecil.
“Melalui Kedaireka, hubungan antara perguruan tinggi dan industri dapat ditingkatkan, dan pemerintah telah menyediakan pendanaan melalui Matching Fund. Harapannya, program ini dapat membantu pemerintah mencapai tujuan transisi Indonesia menuju zero emisi. Saya berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam transisi energi di Indonesia dengan semangat gotong royong,” pungkas Nizam.