JAKARTA, MENARA62.COM — Pandemi covid – 19 yang semakin meluas di Indonesia membuat pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak hanya di kota-kota besar saja. Imbasnya, memukul perekonomian Indonesia tidak hanya secara makro, tetapi sektor usaha kecil dan menengah menjadi salah satu yang paling terdampak.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia per 17 April 2020, sebanyak 37.000 UKM di seluruh Indonesia telah terkena dampak Covid-19 dengan berbagai alasan dari penurunan penjualan, permasalahan modal, permasalahan distribusi, sulitnya mendapatkan bahan baku hingga tunggakan kredit. Dengan mayoritas usaha yang bersifat harian dan mengandalkan interaksi fisik, adanya PSBB ini tentunya mengganggu operasional.
Mengatasi persoalan ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan subsidi yang diharapkan dapat membantu UKM seperti subsidi bunga kredit UKM melalui bank, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga subsidi bunga kredit UKM online dan koperasi. Tetapi dengan belum adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir di Indonesia, pemilik usaha pun tetap harus melakukan evaluasi dan menyusun ulang strategi bisnisnya agar bertahan dan melaju cepat saat pandemi berakhir. Adaptasi teknologi bisa menjadi salah satu strategi yang diterapkan dengan cepat dan mudah.
Standie Nagadi, VP Marketing Mekari, menjelaskan “Dorongan adaptasi teknologi bagi pemilik UKM di masa saat ini menjadi sangat besar. Pemilik usaha tidak bisa lagi mengesampingkan peranan teknologi dalam membantu mereka mempertahankan bisnis. Penerapan teknologi secara menyeluruh dalam operasional usaha perlu dilakukan dengan memanfaatkan e-commerce, melakukan promosi di media sosial, hingga mengadopsi pencatatan keuangan secara online adalah hal yang paling relevan dilakukan oleh pemilik usaha saat ini,” terangnya, Jumat (15/5/2020).
Mekari sebagai perusahaan software as a service yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud, berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pemilik UKM dalam mengatur keuangan bisnis khususnya di masa krisis ini melalui automasi.
“Setelah pandemi ini berakhir, kita akan semakin dihadapkan pada realita New Economy dimana pemilik usaha yang mengadopsi teknologi secara terukur dan optimal akan dapat bertahan di tengah persaingan usaha. Dengan fitur – fitur komprehensif yang dimiliki oleh Jurnal, kami siap mendukung pemilik usaha untuk beradaptasi pada perubahan era ini dan membantu menjaga kesehatan keuangan bisnisnya,” tambah Standie.
Jurnal mengedepankan automasi dalam proses operasionalnya, dimana membantu pemilik usaha untuk melakukan pemantauan keuangan usahanya secara real time dan online yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui smartphone atau desktop. Lalu, elemen pencatatan keuangan apa saja yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha di masa krisis?
Software akuntansi seperti Jurnal memfasilitasi adanya laporan ringkasan bisnis yang lengkap dan mudah diakses dimana berisikan gambaran umum keuangan bisnis seperti neraca, laba rugi, arus kas dan lainnya. Pemilik usaha dapat melihat update rangkuman kondisi keuangannya dengan cepat untuk menganalisa dan memastikan status keuangan bisnisnya.
Di masa krisis seperti ini, arus kas menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha untuk menilai kondisi bisnisnya. Dengan software akuntansi seperti Jurnal, pemilik usaha akan dimudahkan dalam membuat dokumen penagihan dan pembayaran yang dapat dikirim atau diterima secara otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik. Laporan arus kas ini juga dapat dilengkapi dengan tag transaksi sehingga bisa menganalisis laporan kas per proyek, divisi dan lainnya.
Pengaturan ulang rencana anggaran biaya menjadi krusial, pemilik usaha harus memilah pos-pos anggaran mana yang menjadi prioritas saat ini. Selain itu juga melakukan penyesuaian anggaran untuk memastikan usaha tetap berjalan dengan berbagai risiko yang sudah bisa diantisipasi. Fitur Budgeting yang ada di Jurnal akan membantu pemilik usaha membuat pos anggaran pemasukan dan pengeluaran sebagai acuan saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran operasional.
Mengecek stok barang secara berkala dan bisa dilakukan secara real time melalui Jurnal juga akan membantu pemilik usaha untuk melihat produk mana yang paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang akan segera habis masa berlakunya, stok yang kosong dll. Jadi pemilik usaha bisa segera mengatur strategi penjualan dengan lebih baik. Selain itu, Jurnal juga menyediakan fitur Pengaturan Aset dimana bisa memberikan informasi detail atas status dari aset berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki oleh pemilik usaha.
Dengan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pemilik usaha dapat melakukan transaksi perbankan secara online di rumah. Fitur Cash Link pada Jurnal memungkinkan pemilik usaha melakukan rekonsiliasi bank secara otomatis tanpa perlu repot mengunjungi kantor fisik. Jurnal akan menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua akun kas dan bank, serta perubahan saldo kas dan bank yang belum dicatat. Kemudian, ada fitur Smart Bank Reconciliation yang secara otomatis memberikan rekomendasi untuk pencocokan transaksi berdasarkan angka, tanggal, ataupun deskripsi transaksi yang sama untuk mempercepat proses rekonsiliasi.