27.8 C
Jakarta

Dwi Jatmiko Ajak Guru al Islam Kemuhammadiyahan Tingkatkan Kemampuan Bacaan Alquran

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM — Dwi Jatmiko SPdI, wakil kepala sekolah bidang Humas Sekolah Pendidikan Karakter berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah mengajak guru al Islam Kemuhammadiyahan untuk meningkatkan kemampuan bacaan Alquran (Tahsinul Quran).

Hal ini disampaikan Dwi Jatmiko ketika menjadi salah satu nara sumber kegiatan pelatihan Program Tahsin Tilawah (PTT) di lingkungan Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta, Sabtu (2/12/2017) pagi. Pelatihan ini diikuti 28 guru al Islam Kemuhammadiyahan tingkat SD, SMP/MTs, SMA, MA dan SMK kelompok pengajian tahsin KH AR Fachruddin. “Mari kita lebih mencintai dan memperbagus bacaan Alquran,” ujar Dwi Jatmiko.

“Rasulullah dalam hadits Bukhari nomer. 4639 bersabda, sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya,” tutur Dwi Jatmiko.

Dwi Jatmiko menguraikan, istilah tahsin sering kali dikaitkan dengan aktivitas membaca Alquran. Istilah ini muncul sebagai sinonim dari kata yang sudah lebih dulu akrab di telinga muslimin, yaitu tajwid yang seringkali dipahami sebagai ilmu yang membahas tata cara membaca Alquran dengan baik dan benar, serta segala tuntutan kesempurnaanya.

“Secara bahasa, istilah tajwid yang disamakan dengan tahsin ini memiliki arti yang sama, yaitu membaguskan. Para ulama memberikan batasan mengenai istilah ini, yaitu mengeluarkan huruf-huruf Alquran dari tempat-tempat keluarnya (makhraj huruf) dengan memberikan hak dan mustahaknya,” tambah Dwi Jatmiko, saat di musholla SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta.

Dwi Jatmiko menlanjutkan penjelasannya. Setiap membaca Ar-Rahman, naik satu derajat. Baca lagi Allamal Quran, naik satu derajat lagi. Khalaqal Insan, naik satu derajat lagi dan begitu seterusnya. “Allah memberikan hak di akhirat kelak untuk memasukkan 10 anggota keluarganya masuk surga, subhanallah maha suci Allah,” ujarnya.

“Baca baca! Dalam nama Tuhanmu, yang telah menciptakan (semua yang ada). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca baca! Dan Tuhanmu Maha Pemurah, yang telah mengajarkan, Dia telah mengajarkan manusia yang dia tidak tahu. “(Quran 96: 1-5).

Dwi Jatmiko menjelaskan, kata pertama Alquran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah baca. Baca dalam nama Tuhanmu. Tuhan meminta orang-orang beriman untuk membaca, mencari pengetahuan, merenungkan alam semesta serta keajaibannya, dan bersyukur.

 

Jatmiko didepan guru agama

Artinya, menurut Dwi Jatmiko,sejak hari pertama, Islam telah mendorong literasi dan pendidikan. Dalam Kitab Suci Alquran, Allah berulang kali menekankan pentingnya pendidikan. “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang telah diberi pengetahuan.” (Quran 58:11)

 

“Pembelajaran Tahsin tilawah (PTT) bagi saya adalah suatu kegiatan yang positif, untuk menumbuhkan semangat generasi now Islam khususnya pendidik atau muaddib agar dekat agama, cinta Alquran. Kita dukung acara yang seperti ini, tapi jangan sampai acara yang seperti ini jadi sebatas rutinitas, tapi yang lebih penting adalah yang kita dapat ketika kita hidup sehari hari, bermasyarakat, dilingkungan kita sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya, setiap detik, setiap momen adalah kesempatan membaca pesan Allah SWT,” tambahnya, saat di Halaqah KH AR Fachruddin SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!