SOLO, MENARA62.COM – Antusiasme dan komitmen tinggi menggelora di Stadion Manahan, Surakarta, saat 25.000 anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) bersatu dalam sebuah Apel Akbar monumental pada Rabu, 20 September 2023. Di bawah matahari yang bersinar terang, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti, Menteri Koordinator Bidang PMK Prof Muhadjir Effendy, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen (Purn) Nana Sudjana, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka dan beberapa tokoh nasional lainnya turut hadir dalam acara ini, yang bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam sambutannya, Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang telah berkontribusi positif di masyarakat. “Organisasi sukarelawan, organisasi seperti Pemuda KOKAM Muhammadiyah, sangatlah diperlukan,” ucapnya.
Selain itu Joko Widodo mengingatkan bahwa bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja, baik makro maupun mikro dan mampu bekerja detail. Presiden juga meminta dukungan keluarga besar Muhammadiyah untuk menjaga pemilu yang damai dan menjaga keberlanjutan pembangunan untuk Indonesia maju yang kita cita-citakan.
Panglima Tinggi KOKAM, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dengan tegas menggarisbawahi pentingnya acara ini dalam menjaga persatuan di tengah tantangan yang semakin kompleks.
“Apel Akbar ini adalah momen bersejarah bagi KOKAM dalam mengukuhkan komitmen kami dalam menjaga persatuan bangsa, terutama menjelang Pemilu 2024.” Ucap Panglima Tinggi KOKAM, Dzulfikar Ahmad Tawalla yang juga sekaligus Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyiah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menegaskan bahwa KOKAM siap memberikan kontribusi penuh untuk merawat keragaman dan kesatuan bangsa. “Apel Akbar ini menjadi bukti nyata kesiapan KOKAM dalam berperan aktif menjaga kedaulatan negara dan menciptakan masyarakat yang harmonis,” tegas Dzulfikar.
Namun, di balik semangat dan komitmen yang begitu kuat dari acara Apel Akbar KOKAM Muhammadiyah, ada tantangan besar yang menghadang bangsa Indonesia. Politik identitas, konflik berbasis SARA, dan penyebaran berita palsu (hoaks) telah menjadi ancaman serius terhadap demokrasi dan persatuan bangsa.
“Kami sebagai bagian dari Pemuda Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar untuk melawan politik identitas, konflik berbasis SARA, dan berita palsu yang dapat mengancam integritas Pemilu 2024 mendatang. Sebagai bagian dari pemuda Muhammadiyah, kami bersumpah untuk melawan segala bentuk politik identitas, konflik berbasis SARA, dan berita palsu yang dapat mengancam demokrasi kita,” ungkap Dzulfikar.
Acara ini menjadi peringatan kepada semua pihak bahwa persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah nilai-nilai yang harus kita jaga bersama. KOKAM telah memberikan contoh nyata dengan lebih dari 25.000 anggota mereka yang bersatu dalam semangat kebangsaan untuk melawan ancaman-ancaman tersebut.
Sebagai bangsa yang beragam, Indonesia memiliki kekayaan dalam perbedaannya. Namun, kekayaan ini hanya akan berarti jika kita mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan tersebut. Apel Akbar KOKAM Muhammadiyah adalah pesan yang kuat bahwa kita semua, sebagai warga negara, memiliki tanggung jawab untuk memastikan keutuhan NKRI terjaga dan demokrasi kita tetap berjalan dengan baik.
Pesan dari acara ini adalah bahwa persatuan adalah kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Dalam menyongsong Pemilu 2024, mari kita bersatu sebagai bangsa, mengedepankan persatuan, dan menjaga NKRI agar tetap menjadi rumah bersama yang damai dan harmonis bagi semua warganya. (*)