30.1 C
Jakarta

‘Educational Visit’ Prodi IUP IE UII Tambah Wawasan Global Mahasiswa

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Program Educational Visit yang diselenggarakan Program Studi Internasional Undergraduate Program in Industry Engineering (IUP IE) atau Program Internasional Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) menambah wawasan global mahasiswa. Bahkan program tersebut setara dengan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), sebuah program yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ir Ira Promasanti Rachmadewi, MEng, Sekretaris Program Studi IUP IE FTI UII mengemukakan hal tersebut kepada wartawan secara virtual Selasa (26/3/2024). Ira Promasanti mengemukakan hal itu seusai 16 mahasiswanya mengikuti Educational Visit 2024 ke Jepang, Selasa – Senin (27/2 – 4/3/2024) lalu. Ada tiga agenda dalam Educational Visit 2024 yaitu University Visit, Company Visit dan Cultural Immersion.

“Program IISMA itu yang berangkat hanya orang-orang terbatas karena memang kuotanya sedikit dan diperebutkan oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Sehingga peluang mahasiswa untuk berangkat ke luar negeri kecil. Setiap tahun mahasiswa Program Studi IUP IE FTI UII hanya satu atau dua orang saja satu tahun,” kata Ira Promasanti.

Padahal sebagai program internasional, kata Ira, mahasiswa harus mempunyai lebih banyak pengalaman dengan pihak luar negeri. Sehingga Prodi IUP IE FTI UII untuk menyelenggarakan Educational Visit agar peluang mahasiswa ke luar negeri lebih besar.

“Keuntungan mengikuti Educational Visit, universitas dan industri yang dikunjungi merupakan bagian dari IISMA. Jadi mahasiswa yang tidak lolos di IISMA, tetapi bisa merasakan belajar di luar negeri dan mendapat pengalaman yang sama dengan peserta IISMA,” kata Ira.

Program Educational Visit, tambah Ira, juga memberikan subisidi kepada mahasiswa yang berkeingan untuk mengikuti program ini. Misalnya, ke Eropa hanya dibebankan biaya sebesar Rp 10 juta, padahal biaya yang wajar ke Eropa berkisar Rp 30-40 juta. “Cukup besar subsidi yang diberikan UII,” katanya.

Sementara Annisa Uswatun Khasanah, ST, MSc, Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII menjelaskan Educational Visit merupakan serangkaian kegiatan outbound mobility. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman internasional secara langsung bagi mahasiswa serta menjalin kerjasama dengan universitas atau perusahaan di luar negeri.

“Perjalanan ini bertujuan memberikan pengalaman unik kepada para mahasiswa dalam memahami aspek budaya dan industri yang menonjol di Jepang. Serangkaian kegiatannya, kunjungan ke universitas terkemuka dan perusahaan-perusahaan industri ternama.

“Dalam kunjungan ke universitas, mahasiswa berkesempatan menyelami atmosfir akademik di dua institusi pendidikan unggulan, University of Tokyo dan Kyusu University,” kata Annisa Uswatun Khasanah.

Mahasiswa, kata Annisa, berinteraksi langsung dengan profesor-profesornya dalam short lecture yang memperdalam pemahaman mereka tentang bidang teknik terutama terkait dengan isu efisiensi energi. Selain itu, mereka juga memperoleh wawasan praktis dengan mengunjungi laboratorium-laboratorium terkemuka yang ada di kedua universitas tersebut.

“Saat mengunjungi Univerity of Tokyo, mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar mengenai energi masa depan yang bersumber dari hidrogen di Laboratorium Professor Muhammad Aziz, yang merupakan salah satu Professor di University of Tokyo yang berasal dari Indonesia. Sedangkan di University of Kyusu mahasiswa belajat terkait efisiensi energi bersama Professor Takahiko Miyazaki, Professor dan Hooman Farzaneh,” kata Annisa.

Sedang kegiatan Company Visit, mahasiswa diberikan kesempatan langka untuk memahami secara mendalam proses manufaktur kendaraan di perusahaan-perusahaan otomotif terkemuka Jepang, seperti Yamaha, Toyota, dan Suzuki. Mereka diberikan pandangan dekat tentang teknologi terbaru yang digunakan dalam pembuatan kendaraan dan memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam proses produksi. Mahasiswa juga belajar secara langsung terkait beberapa materi yang telah dipelajari di kelas seperti konsep Kaizen, Poka Yoke, dan 5S.

Tak hanya itu, tambah Annisa, mahasiswa juga menjelajahi keindahan alam dan budaya Jepang melalui kunjungan ke destinasi wisata terkenal seperti Gunung Fuji, kuil-kuil kuno yang mempesona, dan pusat kehidupan modern di Jepang. Ini tidak hanya menjadi momen untuk mengembangkan pengetahuan tentang budaya Jepang, tetapi juga sebagai pengalaman mendalam dalam memahami cara hidup masyarakat Jepang. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!