JAKARTA, MENARA62.COM — Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi Efektif Cegah Stunting. Ini disampaikan Dr Tria Astika Endah Permatasari SKM MKM, ketua Tim Peneliti Progam Studi Sarjana Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (27/11/2019).
Pandangan Tria disampaikan pada acara Diseminasi Hasil Penelitian di Aula Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ. Ia mengatakan, model Intervensi Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi (EZIPRO), telah diujikan pada ibu hamil wilayah Kecamatan Caringin di Kabupaten Bogor pada Bulan September-Novemver 2019.
Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai gizi dan kesehatan reproduksi ibu hamil sejak periode kehamilan. Ia berharap, model ini dapat digunakan untuk mencegah stunting lebih dini.
Acara diseminasi dihadiri oleh Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (PUSNA) BKKBN yaitu Ibu Zahrofa Hermiwahyoeni, Wakil Rektor I UMJ yaitu Dr Endang Sulastri MSi dan Ketua LPPM Dr Ir Tri Yuni Hendrawati MSi IPM AER, perwakilan dari Dinas Kesehatan dan BKKBN Kabupaten Bogor. Selain itu, dosen serta mahasiswa Prodi Sarjana Gizi FKK UMJ juga hadir.
Rekomendasi
Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa rekomendasi bagi para stakeholder. Diantaranya model inervensi ini dapat menjadi dasar penyusunan suatu kebijakan terkait upaya pencegahan stunting sejak periode kehamilan. Selain itu, model ini bisa direplikasikan di berbagai wilayah lainnya.
Upaya ini, menurut Tria, perlu dilakukan secara merata di berbagai wilayah dengan melibatkan berbagai sektor sehingga prevalensi penurunan stunting dapat tercapai yaitu di bawah angka 10%.
Saat ini, sekitar 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting, berdasarkan data terbaru dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Stunting merupakan indikator kegagalan pertumbuhan dan perkembangan balita pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu sejak masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan. Balita stunting memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan gangguan fungsi metabolisme sehingga berisiko terhadap terjadinya berbagai penyakit degenerative pada periode kehidupan selanjutnya.