28.2 C
Jakarta

Ekonomi Islam, Prodi Ke-26 di Unismuh yang Raih Akreditasi Unggul atau A

Baca Juga:

MAKASSAR, MENARA62.COM – Program Studi (Prodi) Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi gemilang. Prodi ini berhasil meraih akreditasi “Unggul” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA). Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan No. 1367/DE/A.5/AR.10/VII/2024.

Dengan capaian ini, Prodi Ekonomi Islam menjadi prodi ke-26 yang meraih akreditasi Unggul atau A di Unismuh Makassar. Sementara di FEB, prodi ini merupakan prodi ketiga yang raih akreditasi Unggul setelah Prodi Ekonomi Pembangunan dan Prodi D3 Perpajakan.

Tim Asesor LAMEMBA yang melakukan asesmen lapangan beberapa waktu lalu, yakni Dr. Lilik Sugiharti, SE,MSi (Universitas Airlangga) dan Dr. A. Turmudi M.Ag.(Universitas Islam Negeri Wali Songo) memberikan penilaian positif atas kualitas pendidikan dan fasilitas yang dimiliki oleh Prodi Ekonomi Islam.

Dekan FEB Unismuh Makassar, Dr Andi Jam’an, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian ini. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas akreditasi Unggul yang diraih Prodi Ekonomi Islam. Ini adalah buah kerja keras seluruh sivitas akademika yang senantiasa berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Unismuh,” ujarnya, Selasa, 23 Juli 2024, di Kampus Unismuh Makassar.

Ketua Prodi Ekonomi Islam FEB Unismuh Najib Kasim menyampaikan rasa syukurnya. “Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Akreditasi Unggul ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa,” ungkapnya.

*Proses Panjang Menuju Akreditasi Unggul*

Najib Kasim menjelaskan bahwa proses meraih akreditasi Unggul ini tidaklah mudah. Persiapan hingga asesmen lapangan memakan waktu kurang lebih satu setengah tahun.

“Suka dukanya banyak mengingat indikator meraih akreditasi Unggul di LAMEMBA sangat ketat. Daya saing internasional menjadi poin utama yang harus dipenuhi,” jelasnya.

Namun, berkat kerja keras dan komitmen seluruh tim, sebelas dimensi daya saing internasional yang dipersyaratkan LAMEMBA berhasil dipenuhi, termasuk tata kelola, kerjasama, kebijakan PMB, layanan akademik, kinerja akademik, pengembangan karir, pengelolaan dosen, kurikulum, jaminan pembelajaran, kerjasama dan pendanaan penelitian dan PkM, serta lulusan yang bekerja di tingkat internasional.

*Tantangan dan Dukungan*

Kendala utama yang dihadapi adalah memenuhi standar daya saing internasional LAMEMBA yang sangat ketat. Namun, dukungan dari seluruh sivitas akademika, serta keterlibatan alumni dan stakeholders baik nasional maupun internasional, menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.

Najib Kasim berharap ke depan Prodi Ekonomi Islam dapat memperkuat kegiatan internasional, termasuk menambah jumlah mahasiswa asing sebagai salah satu syarat mempertahankan akreditasi Unggul di LAMEMBA.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!