28.9 C
Jakarta

Empat Belas Peneliti Muda Indonesia Maju Ke Ajang Intel ISEF 2017

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Sebanyak 14 peneliti muda Indonesia akan bertanding dalam ajang Intel-International Science Engineering Fair (ISEF). Ajang Intel ISEF  merupakan  kegiatan  kompetisi  terbesar  pra  perguruan  tinggi  tingkat  dunia yang diikuti oleh puluhan negara.

Pada ajang Intel ISEF 2017 yang berlangsung di Long Angeles, Amerika Serikat 14-19 Mei 2017, sebanyak 1.700 hasil karya penelitian para siswa SMA dari lebih 78 negara peserta.

“Tahun ini Indonesia mengirimkan 8 makalah terbaik sebagai Finalis Intel ISEF 2017,” papar Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnaen. Tim dilepas oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, Jumat (12/5/2017).

Para pelajar yang dikirim dalam Intel ISEF 2017 tersebut adalah para peneliti muda dari Sekolah Menengah Atas yang telah diseleksi melalui ajang  Olimpiade  Penelitian  Siswa  Indonesia (OPSI)  dan  Lomba  Karya  Ilmiah Remaja (LKIR). OPSI merupakan kompetisi penelitian tingkat nasional bagi sekolah menengah  atas  yang  diselenggarakan  oleh  Direktorat  Pembinaan  Sekolah Menengah  Atas  (SMA),  Direktorat  Jenderal  Pendidikan  Dasar  dan   Menengah, Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan.  Sedangkan  LKIR  merupakan  kompetisi penelitian bagi siswa sekolah menengah yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

OPSI  dan  LKIR  berafiliasi  dengan  Intel  ISEF  setelah  melalui  tahapan  administrasi dan  prosedur  yang  dipersyaratkan  oleh  Intel  ISEF.   OPSI  mendelegasikan  tim peneliti muda ke ajang Intel ISEF setelah berafiliasi dengan Intel ISEF pada tahun 2013, sedangkan LKIR telah berafiliasi dengan Intel ISEF sejak tahun 2010.

Delegasi Indonesia untuk Intel-ISEF 2017 sejumlah 14 anak SMA yang terdiri dari 12 anak sebagai finalis dan 2 (dua) anak sebagai observer.

Mendikbud berharap tim peneliti muda Indonesia akan mampu meraih penghargaan setelah sempat absen pada 2016 lalu.

“Ini tahun ke lima Indonesia mengirimkan tim ke Intel ISEF. Tahun 2012 dan 2015 sempat meraih penghargaan. Semoga tradisi itu berulang pada tahun ini,” harap Mendikbud.

Adapun delegasi Intel ISEF 2017 adalah

  1. Tri Ardiansa SMA Negeri 3 Semarang, dengan judul penelitian Novel anti-radiation polypropylene-eggshell composite, hasil seleksi OPSI.
  2. Made Radikia Prasanta SMA Negeri Bali Mandara, Bali dengan judul penelitian Smart Digital Psychrometer For Forecasting Local Weather, hasil seleksi OPSI.
  3. Bagus Putu Satria Suarima SMA Negeri Bali Mandara, Bali yang merupakan satu tim dengan Made Radikia.
  4. Najmuna Ratri Lakshita SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan judul penelitian Scientific Wisdom Behind Yogyakarta Palace’s Sustainable Resilience to Natural Hazards, hasil seleksi OPSI.
  5. Sakina Yaumil Fitri SMA Negeri 1 Yogyakarta yang merupakan satu tim dengan Najmuna Ratri.
  6. Azizah Dewi Suryaningsih SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan judul penelitian Bamboo Forest as a Natural Levee of Pyroclastic Flows in Merapi Volcano, hasil seleksi LKIR.
  7. Chyntia Silvi Yanti Hasan SMA Negeri 80 Jakarta, judul penelitian Why can House Gecko (Cosymbotus platyurus) be found in your house? The Study Correlation of Cosymbotus platyurus’s Lamellar Adhesion on the level of Surface Roughness through Behavioral Observation, hasil seleksi LKIR.
  8. Zahratul Jannah SMA Negeri 80 Jakarta yang merupakan satu tim dengan Chyntia Silvi.
  9. Shofi Latifah Nuha Anfaresi SMA Negeri 1 Sungailiat dengan judul penelitian Bangka’s Tin Sea SandFe3O4 as A Removal of Heavy Metals in By-Product of Tin Ore Processing hasil seleksi LKIR.
  10. Latifah Sholikhah SMA Negeri 1 Teras, judul penelitiannya Neglected Children Case study of public attitudes toward children with HIV AIDS in Surakarta hasil seleksi LKIR.
  11. Miranti Ayu Kamaratih SMA Swasta Al Hikmah, Natural Dye Of Red Dragon Fruit (Hylocereus Costaricencis) Peel Extract For Dye Sensitized Solar Cells (Dssc) Application, hasil seleksi LKIR.
  12. Octiafani Isna Ariani SMA Swasta Al Hikmah, yang merupakan satu tim dengan Miranti Ayu.
  13. Aiman Hilmi Asaduddin SMA Negeri 1 Yogyakarta yang merupakan Student Observer hasil LKIR.
  14. Muhammad Farhan SMA Negeri 1 Yogyakarta juga sebagai Student Observer hasil seleksi LKIR.

Tim  Intel  ISEF  Indonesia tersebut diakui Mendikbud dipilih  melalui  seleksi yang ketat. Mereka  adalah  para finalis yang berhasil terpilih melalui tahapan seleksi lebih dari 2000 makalah yang berpartisipasi di ajang OPSI dan LKIR. Makalah-makalah tersebut sebelum terpilih sebagai  makalah  penelitian  terbaik,   telah  dipamerkan  dan  dipresentasikan dihadapan para juri pada lomba OPSI dan LKIR tingkat Nasional pada tahun 2016.

Sebelum  berangkat ke Los  Angeles,  California, Amerika  Serikat,  Tim  Intel  ISEF Indonesia  mendapatkan  program  orientasi  penelitian  yang  dilaksanakan  di Jakarta pada tanggal 10 – 13 Mei 2017.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!