YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Empat dosen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta masuk kategori 500 peneliti terbaik berdasar Science Technology Index (Sinta). Mereka adalah Tole Sutikno, ST, MT, PhD; Dr Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, MPd; Dr Suparman, MSi, DEA; dan Dr Imam Riadi, MKom.
Ariadi Nugraha SPd, MPd, Humas UAD mengemukakan hal tersebut dalam rilis yang dikirim ke redaksi menara62.com, Sabtu (30/5/2020). Pemeringkatan tersebut diumumkan melalui media dalam jaringan (daring) Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Kamis (28/5/2020) sore.
Lebih lanjut Ariadi Nugraha menjelaskan Tole Sutikno menempati peringkat 11, Rully Charitas berada pada posisi 32, Suparman di peringkat 202, dan Imam Riadi di urutan 492. “Pemeringkatan ini berdasarkan skore Sinta tahun 2017-2019,” kata Ariadi Nugraha.
Sedang Rektor UAD, Dr Muchlas, MT mengatakan masuknya empat dosen UAD menjadi peneliti terbaik versi Sinta menunjukkan eksistensi UAD di bidang sumber daya manusia (SDM), khususnya karya-karya ilmiah. “Ini menunjukkan UAD sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki misi peningkatan karya ilmiah dosen. Sudah kita tunjukkan eksistensinya,” kata Muchlas ketika diwawancarai di Kampus I UAD, Jalan Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, Jumat (29/5/2020).
Muchlas menambahkan, berdasarkan sinkronisasi data yang dilakukan hingga tanggal 28 Mei 2020, terdapat enam peneliti Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Wilayah V yang masuk 500 Peneliti Terbaik Indonesia versi Sinta. Dari enam peneliti tersebut, empat di antaranya merupakan dosen UAD.
“Pemeringkatan di Indonesia berdasar Sinta bukan satu-satunya kualifikasi. Tetapi, pemeringkatan Sinta tersebut juga menunjukkan seberapa besar kapasitas UAD dalam konstelasi akademik di Indonesia,” tandas Muchlas.
Sementara Rully Charitas, salah satu dosen yang masuk 500 peneliti terbaik mengatakan tidak menyangka dirinya bisa masuk sebagai peneliti terbaik Indonesia. “Hal ini karena saya pribadi merasa masih terlalu dini, baik dari usia, maupun track record penelitian, serta kepakaran pada bidang ilmu yang saya tekuni,” kata Rully.
Kepala Pusat Peningkatan Mutu Penulisan dan Publikasi Ilmiah Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) UAD ini menjelaskan untuk sampai ke tahapan itu, ia fokus ke bidang riset yang disukai, ditekuni, dan dikuasai. Selain itu ia juga belajar langsung kepada para pakar untuk bidang tersebut. Rully aktif mengikuti konferensi dan terlibat dengan komunitas keilmuan di bidangnya, serta berkolaborasi dengan kolega yang memiliki minat riset yang sama, baik di dalam maupun luar negeri.
“Alhamdulillah, semua itu sudah saya bangun sejak sepuluh tahun yang lalu sampai sekarang. Jadi peringkat di Sinta tahun ini membuahkan hasil yang membanggakan. Semoga semuanya penuh berkah dan manfaat,” tandas Rully.